Wooow…!!!Sombong dan Arogan Kekuasaan: “Jangankan KPK, Tuhan Pun Tak Takut!” – Bupati Balut Pamer Kekebalan Hukum dan Moral?

Edi Supriadi

- Redaksi

Minggu, 29 Juni 2025 - 03:34 WIB

4047 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com,- 28 Juni 2025 Sebuah pernyataan yang membekukan darah dan menampar akal sehat telah diucapkan oleh pucuk pimpinan Banggai Laut: “jangankan KPK yang periksa, Tuhan pun saya tidak takut.” Klaim yang menguar dari pertemuan tertutup di kantor Bupati Balut ini bukan sekadar sesumbar, melainkan manifestasi telanjang dari arogansi kekuasaan yang mengkhawatirkan, menandakan erosi serius terhadap integritas dan akuntabilitas kepemimpinan daerah. Ini adalah pernyataan perang terhadap prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, terhadap hukum, bahkan terhadap nilai-nilai ketuhanan yang dijunjung tinggi.

Alih-alih menyikapi pemberitaan yang ada dengan transparansi, pertemuan mendadak yang sengaja meminggirkan media ini justru disulap menjadi panggung pembelaan diri yang sarat fitnah. Dengan entengnya, Bupati Balut, menurut sumber, menyerang personalitas jurnalis dengan sebutan merendahkan seperti “anak jalanan” dan “mabuk-mabuk di jalan.” Ini bukan respons seorang pemimpin, melainkan reaksi panik dan pengecut yang tak mampu berhadapan dengan kritik yang sah. Serangan ad hominem semacam ini adalah bukti nyata kepanikan yang sedang memuncak.

Narasi “semua berita itu tidak benar” dan sikap “tidak takut biar mau dibawa ke mana itu laporan” adalah perisai defensif yang mencurigakan, seolah sang pemimpin memiliki jubah kekebalan abadi. Puncaknya, klaim bahwa Tuhan pun akan “bingung” memeriksanya karena “tidak bersalah dan tidak menyalahgunakan Anggaran APBD” adalah puncak kesombongan yang melampaui batas nalar dan etika. Ini bukan hanya pelecehan terhadap supremasi hukum, tetapi juga penistaan terhadap nilai-nilai moral dan religius yang menjadi pondasi masyarakat. Siapa gerangan yang bisa mengklaim dirinya lebih tinggi dari Tuhan dan hukum?

Persoalan tidak dilantiknya kepala desa terpilih dengan dalih “ijazah palsu” juga menimbulkan kecurigaan besar. Jika memang ada pelanggaran, mengapa tidak melalui jalur hukum yang transparan? Mengapa justru muncul solusi instan berupa penunjukan Penjabat (PJ) tanpa penjelasan yang memadai? Ini adalah pertanyaan mendasar yang menuntut jawaban jujur demi keadilan dan integritas demokrasi di tingkat paling dasar.

Sementara itu, Kepala desa terpilih yang sudah dua kali dimenangkan oleh PTUN, yakni PTUN Palu dan Makassar, saat dikonfirmasi membantah tuduhan tersebut. Ia mempersilakan seluruh awak media, baik lokal maupun nasional, untuk datang dan melihat dokumen ijazah miliknya.

Baca Juga :  Sedihnya Warga sedihnya Babinsa, Serda Ichsan Takziah Ke Rumah Duka

Di sisi lain, Faisal juga membantah tuduhan bupati yang menyebutnya sebagai anak jalanan dan tukang mabuk-mabukan, ia menegaskan bahwa tuduhan tersebut adalah tuduhan yang keji.

Sementara publik disuguhi drama arogansi dan kontroversi, agenda perjalanan beberapa OPD ke Palu dengan dalih undangan Gubernur untuk membahas program daerah harus diawasi dengan ketat. Jangan sampai perjalanan dinas ini hanya menjadi manuver pengalihan isu, atau lebih buruk lagi, pemborosan anggaran di tengah desakan akuntabilitas yang mendesak.

Pernyataan dari pucuk pimpinan Balut ini adalah sinyal bahaya yang berkedip merah terang bagi transparansi dan akuntabilitas pemerintahan daerah. Masyarakat berhak mendapatkan pemimpin yang rendah hati, melayani dengan integritas, dan takut akan hukum serta Tuhan, bukan sebaliknya. Publik menunggu tindakan nyata dan penjelasan yang transparan dari Bupati Balut, bukan sekadar arogansi kosong yang merusak sendi-sendi demokrasi dan kepercayaan publik.

Tim Redaksi

Berita Terkait

Kritik Tajam atas Pembebasan Pelaku Kekerasan Anak di Polsek Nuhon
Aksi Demonstrasi Masyarakat Bungku Utara: Pertanyakan Keseriusan Aparat Berantas Narkoba, Miras, dan Judi
DPRD Sulteng Mengamuk atau Sekadar Menggertak? Publik Menanti Aksi Nyata, Bukan Janji Belaka
Skandal SK Honorer di Banggai Laut: Kebijakan DIKPORA Diobok-obok Kades Badawin Sepole, Rasmin Jadi Korban Ambisius
Direktur Perumda Air Minum Paisu Moute Bungkam Soal Saldo Rp 800 Juta, DPRD Banggai Laut Siap Bertindak Tegas!
Bencana Ekologis di Siuna: Perusahaan Tambang Nikel PT Bumi Persada Surya Pratama Bantai Mangrove Demi Profit, Abaikan Masa Depan Warga dan Lingkungan
Ada Apa Skandal APBD Banggai Laut: Sisa Anggaran Ratusan Miliar vs. Klaim Temuan BPK Hanya Rp30 Miliar 
Kesenjangan Mencolok Data Keuangan Banggai Laut: Realisasi APBD Puluhan Miliar, Klaim Temuan BPK (SILPA) Hanya Secuil!

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 18:25 WIB

Kapolres Gayo Lues Pantau Penyaluran Bantuan Pangan Murah Bersama Forkopimda dan Perwakilan Masyarakat Penerima Manfaat

Kamis, 14 Agustus 2025 - 17:41 WIB

Polres Gayo Lues Bersinergi dengan Bulog untuk Menjaga Stabilitas Harga Beras

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:01 WIB

Brimob Aceh Intensifkan Patroli Kamandahan di Gayo Lues dan Aceh Tenggara Menjelang MoU Helsinki dan HUT RI ke-80

Rabu, 23 Juli 2025 - 23:30 WIB

Satreskrim Polres Gayo Lues Amankan Pelaku Kekerasan Fisik terhadap Perempuan

Rabu, 23 Juli 2025 - 16:37 WIB

Dengan Dukungan Polres, Program Serap Jagung BULOG Dimulai, Petani Tak Lagi Sendirian

Kamis, 17 Juli 2025 - 18:39 WIB

Kapolsek Blangkejeren Sosialisasikan Bahaya Karhutla kepada Pengulu Desa se-Kecamatan Dabun Gelang

Kamis, 17 Juli 2025 - 17:37 WIB

Laporan Warga Berujung Temuan Ladang Ganja Skala Besar, Polisi Telusuri Jalur Perbukitan Tanpa Akses Komunikasi

Selasa, 8 Juli 2025 - 04:15 WIB

Call Center Satresnarkoba Polres Gayo Lues Resmi Aktif, Siap Terima Laporan dari Masyarakat

Berita Terbaru