Oleh : Faizuddin FM
Ketua PAC PERGUNU Kecamatan Tembelang
Nasionaldetik.com ,- Tiga dimensi waktu yang dimiliki manusia pasti saling berhubungan dan akan membentuk personal branding seseorang yaitu masa lalu, masa kini dan masa depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Masa lalu berisi pengalaman, baik positif maupun negatif, sedang masa kini saatnya seseorang bertindak, berjuang dengan keberanian membuat keputusan guna mencapai tujuan, sementara masa depan tujuan yang ingin dicapai.
Waktu dan ruang satu kesatuan yang merupakan bagian intrinsik alam semesta, selama masih berada dan menjadi bagian dari alam semesta, kita tidak bisa lolos dari kronologi dan perjalanan waktu yang ada. Jumat 27/06/25
Kita perlu belajar dari Tokoh besar gerakan Islam Jombang yang diakui dunia, seperti Bapak Nurcholis Madjid, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Emha Ainun Najib (Cak Nun). Dengan mempelajari pesan dari ketiga tokoh tersebut, kita akan banyak mengambil hikmahnya paling tidak semangat jihadnya, keilmuannya, kepribadiannya dan lain-lain.
Berikut ini pesan ketiga tokoh kharismatik dari Jombang untuk menyambut datangnya tahun baru Islam :
Pesan Bapak Nurcholish Madjid (Cak Nur) menekankan pentingnya menyambut tahun baru Islam dengan introspeksi dan refleksi diri serta memperbaharui niat dan tekad untuk berbuat lebih baik. Beliau mendorong umat Islam untuk tidak sekadar merayakan pergantian tahun secara seremonial, tetapi juga secara substansial.
Pesan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menyambut tahun baru Islam sebaiknya dilakukan dengan penuh rasa syukur dan refleksi, serta dengan semangat persatuan dan perdamaian. Beliau menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kesetaraan dalam menyambut perubahan tahun.
Pesan budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) menyambut tahun baru Islam tidak perlu dengan euforia berlebihan atau ritual hura-hura yang tidak bermakna. Lebih baik merenungkan diri, melakukan introspeksi, dan mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan. Cak Nun menekankan pentingnya memaknai pergantian waktu sebagai momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik, bukan sekadar berganti angka tahun.
Gus blangkon