BEM PTNU Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta: Hentikan Distorsi Terhadap Isu Tambang dan Upaya Pencemaran Nama Baik PBNU

Edi Supriadi

- Redaksi

Minggu, 22 Juni 2025 - 04:04 WIB

4010 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com ,- Isu Eksploitasi sumber daya alam, khususnya aktivitas tambang yang ada di Raja Ampat, Papua Barat kembali mencuat ke permukaan dan menuai perhatian publik. Hal ini dikarenakan wilayah tersebut dilindungi oleh berbagai lingkungan, termasuk ketentuan konservasi dan kewajiban Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) karena memiliki nilai ekologis yang tinggi.

Baru baru ini, pemerintah melalui Kementerian Linhkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian ESDM telah menindak sejumlah perusahaan yang melanggar atau belum sesuai ketentuan lingkungan dengan mencabut izin tambang mereka. Namun persoalan ini kembali mencuat ketika muncul tudingan di media sosial yang mencoba mengaitkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dengan praktik pertambangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tudingan yang muncul dari akun TikTok @tanpadusta yang mengatakan bahwa PBNU menerima dana dari PT Gag Nikel melalui KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur), ketua PBNU yang kini menjabat sebagai komisaris diperusahaan tersebut. Narasi ini dianggap sebagai fitnah serius yang menyerang organisasi keagamaan dengan tujuan memecah belah umat.

Baca Juga :  Kawal Inspirasi Warga Babinsa Dan Bhabinkamtibmas Hadiri Reses Anggota DPRD

Koorwil BEM PTNU Daerah Istimewa Yogyakarta, Tegar Pradana, mengatakan bahwa tuduhan tersebut tidak memiliki dasar yang kuat, menyesatkan, dan dapat merusak tananan sosial serta menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap ormas keagamaan.

Bendahara Umum PBNU, Gus Gudfan Arif, juga menekankan bahwa keterlibatan Gus Fahrur dalam perusahaan tersebut bersifat pribadi sehingga bukan representasi dari PBNU. Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, turut mempertegas bahwa PBNU tidak pernah mengeluarkan surat rekomendasi jabatan untuk perusahaan mana pun. Oleh karena itu, aktivitas bisnis individu tidak bisa dianggap sebagai representasi organisasi.

Pernyataan para petinggi PBNU ini memperjelas bahwa tidak ada hubungan resmi atau struktural antara PBNU dan PT Gag Nikel. Menyematkan keterlibatan lembaga dalam aktivitas pribadi anggota adalah bentuk kesalahan logika dan ketidakadilan etis. Ini merupakan praktik guilt by association yang kerap digunakan dalam propaganda dengan tujuan membunuh karakter dan menurunkan kepercayaan masyarakat.

Sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama, BEM PTNU DIY memahami bahwa NU adalah lembaga keagamaan yang menjunjung tinggi keadilan, ilmu, dan kemaslahatan umat. Menyeret nama NU dalam isu sensitif tanpa bukti hukum yang sah hanya akan merusak marwah organisasi dan mengganggu harmoni sosial.

Baca Juga :  Hak Jawab Atas Pemberitaan Trans Semarang,Dugaan Uang Makan Dan Izin Rumah Sakit

Tegar Pradana kemudian Mendesak aparat berwajib untuk menelusuri aktor dan motif di balik penyebaran informasi palsu ini demi menjaga supremasi hukum dan stabilitas nasional.
“Aparat harus bertindak tegas dan kasus ini harus segera diselesaikan, karena kami menolak segala bentuk politisasi terhadap intitusi keagamaan khususnya yang berupaya merusak citra ormas Islam independen seperti NU,” ucapnya

“NU adalah pondasi serta benteng moral bagi umat Islam Indonesia. Serangan terhadapnya bukan hanya mencederai organisasi, tetapi juga nilai-nilai kebangsaan dan keberagaman yang diperjuangkan sejak era kemerdekaan. BEM PTNU DIY siap menjadi garda terdepan dalam menjaga marwah NU, meluruskan logika publik, serta melawan disinformasi dengan pendekatan akademis dan advokasi kebenaran,” pungkas Tegar.

Tim Redaksi PNIB

Berita Terkait

Babinsa Bantu Petani Cegah Hama, Semprot Bulir Padi
Sedihnya Warga sedihnya Babinsa, Serda Ichsan Takziah Ke Rumah Duka
Upaya Pencegahan PMK Di Desa Kalinanas Boyolali
Heboh….!!! Diduga Milik WR Mafia BBM Yang Sama Mengangsu di Beberapa SPBU Lainnya. Armada Pengangsu Solar Subsidi Terpantau Jelas di SPBU Pertamina 44.533.06 Kalimanah
Wooooow….!!! Diduga Jadi Korban Penculikan dan Pengeroyokan, Kasus Purwanto Libatkan Oknum Diduga Suruhan Anggota DPR RI
Babinsa Dan Warga Kerja Bakti Jaga Kelancaran Irigasi
Pembangunan Talud, Harapan Babinsa untuk Desa yang Lebih Aman
Woooow….!!! Sungguh Tidak Manusiawi Pasien Wafat, Aghisna Medika Sidareja Menagih Belasan juta Kekeluarga