Dairi, Sumatera Utara Nasionaldetik.com
– Suasana khidmat dan damai mewarnai kebaktian Minggu pagi 22 Juni 2025 di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Lae Mbulan, Kelurahan Panji Dabutar, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi. Di tengah lebih dari 130 jemaat yang hadir, tampak sosok berseragam TNI duduk tenang mengikuti ibadah—dialah Serda G. Sianipar, Babinsa Koramil 02/Sidikalang, Kodim 0206/Dairi, yang tengah menjalankan tugas pengamanan sekaligus membaur dalam kegiatan rohani masyarakat.
Kehadiran Serda G. Sianipar bukan semata-mata untuk menjalankan fungsi keamanan, tetapi juga menjadi simbol kehadiran negara yang memberi rasa aman sekaligus menunjukkan empati terhadap kebutuhan spiritual warganya. Di bawah pimpinan pengkhotbah Ev. Sudirman Pandiangan, ibadah kali ini mengangkat tema “Karunia Roh Kudus Diberikan untuk Jemaat (Buah Roh Kudus)”, yang disambut antusias dan penuh perenungan oleh para jemaat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengamanan yang dilakukan Babinsa tersebut merupakan bagian dari upaya Koramil 02/Sidikalang untuk menciptakan suasana yang kondusif dan nyaman bagi umat Kristiani dalam menjalankan ibadah. Kehadiran aparat TNI dalam kegiatan keagamaan ini juga mencerminkan semangat pluralisme dan toleransi yang hidup di tengah masyarakat Dairi, serta komitmen TNI dalam menjaga harmonisasi antarumat beragama.
Danramil 02/Sidikalang, Kapten Inf T. Aritonang, menjelaskan bahwa peran Babinsa dalam kegiatan seperti ini sangat strategis, tidak hanya untuk menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga mempererat hubungan emosional antara aparat dan masyarakat. “Kami ingin masyarakat merasa bahwa mereka tidak sendiri. TNI hadir bukan hanya di saat genting, tetapi juga di momen damai, termasuk dalam kegiatan ibadah,” ujar Kapten T. Aritonang.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kehadiran Babinsa di tengah-tengah masyarakat bukan hanya dalam bentuk patroli atau kegiatan fisik, melainkan juga dalam momen-momen spiritual dan sosial yang menyentuh batin rakyat. Sinergi antara TNI dan masyarakat yang dibangun melalui pendekatan humanis ini diharapkan terus memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, mulai dari akar rumput.
Sumber:Prajurit Pena
(Nur Kennan Tarigan)