BEM PTNU SE NUSANTARA: Distorsi Isu Tambang dan Upaya Pencemaran Nama Baik PBNU Harus Dihentikan

edisupriadi

- Redaksi

Sabtu, 14 Juni 2025 - 11:13 WIB

40207 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com – Belakangan ini, publik kembali dihadapkan pada isu sensitif terkait eksploitasi sumber daya alam di Indonesia, khususnya aktivitas pertambangan di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya. Kawasan ini merupakan wilayah strategis nasional yang memiliki nilai ekologis tinggi dan dilindungi oleh berbagai rezim hukum lingkungan, termasuk ketentuan konservasi dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Dalam kerangka hukum nasional, pengelolaan tambang telah diatur secara tegas dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara serta regulasi turunannya.

Pemerintah pusat, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian ESDM, telah menunjukkan komitmen nyata dalam penegakan hukum lingkungan dengan mencabut izin sejumlah perusahaan yang terbukti melanggar batas kawasan konservasi dan tidak memenuhi standar pengelolaan AMDAL. Namun, polemik ini menjadi semakin rumit ketika muncul narasi liar di media sosial yang mengaitkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan praktik-praktik tidak etis dalam sektor pertambangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tuduhan ini mencuat dari unggahan akun TikTok @tanpadusta, yang menyebut PBNU menerima aliran dana dari PT Gag Nikel melalui individu bernama Ananda Tohpati. Bahkan, narasi ini diperkuat dengan mengaitkan nama KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur), salah satu tokoh PBNU, yang saat ini menjabat sebagai komisaris di perusahaan tersebut. Fitnah ini bukan hanya mencemarkan nama individu, namun juga menyerang institusi keagamaan yang selama satu abad lebih telah menjadi pilar keumatan dan kebangsaan.

Baca Juga :  PNIB bagi takjil akhir ramadhan di Surabaya, Serukan Momentum Idul Fitri Saatnya Indonesia Bersih dari Khilafah Rizieqisme Terorisme

Presidium Nasional BEM PTNU Se-Nusantara Saudara Achmad Baha’ur Rifqi menyatakan bahwa tuduhan tersebut adalah tidak berdasar, menyesatkan, dan berbahaya bagi tatanan sosial serta stabilitas kepercayaan publik terhadap organisasi kemasyarakatan yang sah.
Gus Fahrur telah membantah keras tuduhan mengenal Ananda Tohpati maupun menerima aliran dana dari sektor pertambangan. Ia menyatakan, “Ini fitnah. Tidak ada sama sekali sumbangan ke PBNU. Saya jamin 1.000 persen hoaks.”

Selanjutnya Gus Gudfan (H. Gudfan Arif), selaku Bendahara Umum PBNU, menegaskan bahwa keterlibatan Gus Fahrur adalah murni dalam kapasitas pribadi, dan PBNU tidak pernah menempatkan pengurusnya sebagai perwakilan institusi dalam struktur perusahaan mana pun.

Kemudian KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, secara lugas menyatakan bahwa PBNU tidak pernah mengeluarkan surat rekomendasi jabatan untuk perusahaan mana pun, dan urusan bisnis individu pengurus adalah ranah pribadi yang tidak terkait secara struktural dengan organisasi.

Pernyataan ini menegaskan bahwa tidak ada hubungan institusional antara PBNU dan aktivitas korporasi PT Gag Nikel. Oleh karena itu, segala tuduhan yang berkembang tidak hanya tidak sah secara hukum, tetapi juga merupakan bentuk serangan terhadap etika kelembagaan.

Dalam analisis kelembagaan yang rasional dan akademik, distingsi antara individu dan institusi adalah prinsip utama. Tidak dapat dibenarkan secara etis maupun logis apabila tindakan pribadi seseorang—yang tidak membawa mandat kelembagaan—dilekatkan secara langsung pada organisasi tempat ia bernaung. Ini merupakan bentuk sesat pikir guilt by association yang sering digunakan dalam propaganda digital dan persekusi karakter.

Baca Juga :  UKK Pagar Nusa IAIN Kediri Resmi di Lantik, Pengurus Baru Teguhkan Semangat Juang dan Intelektualitas

Sebagai mahasiswa dari Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama, kami memahami betul bahwa NU adalah lembaga keagamaan yang berdiri di atas prinsip kemaslahatan, keadilan, dan keilmuan. Menyeret nama besar PBNU dalam pusaran opini tanpa bukti hukum yang jelas adalah bentuk pencemaran nama baik dan pembunuhan karakter terhadap entitas sosial keagamaan yang selama ini menjadi tulang punggung pembinaan umat.

Maka dari itu BEM PTNU SE NUSANTARA menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk:
1. Bersikap kritis dan objektif terhadap informasi yang beredar, terutama dari media sosial yang tidak diverifikasi.
2. Menjunjung tinggi prinsip tabayyun (klarifikasi) dan praduga tak bersalah, sebagai warisan nilai-nilai Islam dan prinsip universal keadilan.
3. Menolak segala bentuk politisasi institusi keagamaan, termasuk upaya sistematis membangun ketidakpercayaan terhadap ormas-ormas Islam yang independen dan bersejarah.
4. Mendorong aparat penegak hukum untuk menyelidiki motif dan aktor di balik produksi serta distribusi informasi palsu ini, demi menjaga marwah hukum dan stabilitas sosial nasional.

“NU adalah benteng moral umat Islam Indonesia. Fitnah terhadapnya bukan sekadar serangan terhadap lembaga, tapi juga terhadap nilai-nilai kebangsaan, kemerdekaan, dan keberagaman yang diperjuangkan sejak zaman pendiri bangsa. BEM PTNU Se-Nusantara, akan terus berada di garda depan dalam membela marwah organisasi NU, menjaga logika publik, serta melawan disinformasi dengan pendekatan akademis dan advokasi kebenaran” Pungkas Baha’

Tim Redaksi BEM PTNU

Berita Terkait

Polres Nganjuk Siagakan Personel Amankan Aksi Damai RT/RW di DPRD
Kapolres Nganjuk Hadiri Apel Akbar KNC 2025, Ribuan Pelajar Nganjuk Terima Beasiswa
“Tragis! Tanah Petani Mojowuku Disulap Jadi Sporadik Atas Nama Makelar, Hati-Hati Pengembang Nakal”
Warung Makan Cinta Jaya,Kelezatan Nasi Tiwul Ikan Tuna Khas Pacitan
Naas Pelaku Pembacokan Satu Keluarga di Pacitan,Ditemukan Tewas Membusuk di Hutan
LPK RI DPC Gresik SIDAK Urukan Diduga Ilegal, Lahan Hijau Ketahanan Pangan Terancam Rusak
PNIB : Selamatkan Pelajar dari Keracunan Masal, Stop Sementara MBG Sebelum Berubah Menjadi Makan Beracun Gratis
Panitia Karnaval Kedungsalam Minta Maaf atas Kealpaan Penarikan Uang Parkir Pengunjung Pantai Ngliyep

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 16:57 WIB

Brebes Raih Kategori Agung SEAMEO RECFON Award

Jumat, 26 September 2025 - 16:49 WIB

Oktober 51 ASN Brebes Pensiun 

Jumat, 26 September 2025 - 16:42 WIB

Bagikan Wardoyo, Bupati Brebes Pesan Jangan Selalu Bergantung Bantuan Pemerintah

Kamis, 25 September 2025 - 11:06 WIB

Tiga Bulan Lamanya ,Proses Pembikinan Kandang Ayam Petelor sudah Jadi

Rabu, 24 September 2025 - 15:20 WIB

Nongkrong di Kafe, Pengedar Narkoba di Brebes Ditangkap dengan Ribuan Obat Terlarang dan Sabu

Rabu, 24 September 2025 - 10:03 WIB

Suara Lantang Prabowo Soal Palestina dan Insiden Microfon di Forum PBB

Selasa, 23 September 2025 - 07:53 WIB

Jaga Kamtibmas, Polres Brebes Gencarkan Kunjungan ke Pos Satkamling

Senin, 22 September 2025 - 14:28 WIB

Acara Serah Terima Jabatan Kasdim, Perwira Masuk Satuan dan Wisuda Purna TNI Kodim 0713/Brebes

Berita Terbaru