Lestarikan kearifan lokal , Warga Desa Sitiarjo Gelar tradisi sedekah bumi

edisupriadi

- Redaksi

Kamis, 12 Juni 2025 - 01:38 WIB

40121 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com , Sumber manjing – Tradisi sedekah bumi) enceh encehan kembali digelar oleh warga Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumber manjing wetan, Kabupaten Malang jawa Timur pada Rabu (11/6/2025). Kegiatan budaya yang rutin dilaksanakan tiap tahun ini bukan sekadar perayaan atas hasil panen, tetapi juga menjadi upaya nyata masyarakat dalam menjaga warisan leluhur dan memperkuat ikatan sosial antarwarga.

acara dipusatkan di pendopo balai balai yang diyakini memiliki nilai historis tinggi dan menjadi bagian penting dalam perjalanan awal terbentuknya Desa Sitiarjo. Tradisi tersebut digelar secara rutin di bulan juni.

Kepala Desa Sitiarjo, Mamiek Misniati, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk penghormatan terhadap alam dan leluhur. “Sedekah bumi ini tidak hanya sebagai wujud syukur atas hasil tani, tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan dengan seluruh warga. Ini adalah tradisi turun-temurun sekaligus di gelar wayang kulit dengan lakon Wahyu Tejo Moyo ) Wahyu Ketentreman yang mencerminkan jati diri desa kami,” tuturnya.

kebutuhan rumah tangga dan pertanian, terutama untuk tanaman Padi dan jagung ”

Tradisi ini tidak hanya mengandung makna spiritual, tetapi juga menjadi ajang kebersamaan warga. Salah satu momen yang paling ditunggu adalah pembagian hasil bumi dan makanan tradisional kepada masyarakat yang hadir.

Baca Juga :  Terjadi.......!!!! Truk Tangki Bermodus Transportir Industri Diduga Angkut BBM Subsidi di Wilayah Probolinggo.

mengaku antusias mengikuti acara tersebut. “Ramai sekali, apalagi saat pembagian jajanan dan hasil bumi. Kami berebut dengan gembira karena itu bentuk partisipasi dalam tradisi yang sudah menjadi bagian dari hidup kami,” ujarnya.

Dengan tetap dijalankannya sedekah bumi setiap tahun, masyarakat Desa Sitiarjo menunjukkan komitmennya dalam merawat kearifan lokal. Selain mempererat solidaritas sosial, kegiatan ini menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenali dan mencintai tradisi mereka .itu sendiri.

Penulis : Sunarto

Berita Terkait

Wau Kabupaten Pacitan Terima Anggaran Rp4 Miliar dari Inpres 2025
Polres Nganjuk Siagakan Personel Amankan Aksi Damai RT/RW di DPRD
Kapolres Nganjuk Hadiri Apel Akbar KNC 2025, Ribuan Pelajar Nganjuk Terima Beasiswa
“Tragis! Tanah Petani Mojowuku Disulap Jadi Sporadik Atas Nama Makelar, Hati-Hati Pengembang Nakal”
Warung Makan Cinta Jaya,Kelezatan Nasi Tiwul Ikan Tuna Khas Pacitan
Naas Pelaku Pembacokan Satu Keluarga di Pacitan,Ditemukan Tewas Membusuk di Hutan
LPK RI DPC Gresik SIDAK Urukan Diduga Ilegal, Lahan Hijau Ketahanan Pangan Terancam Rusak
PNIB : Selamatkan Pelajar dari Keracunan Masal, Stop Sementara MBG Sebelum Berubah Menjadi Makan Beracun Gratis

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 13:20 WIB

Kementerian HAM Sumut merespon peristiwa di wilayah Sihaporas, Kabupaten Simalungun

Selasa, 30 September 2025 - 12:04 WIB

Dari Bengkulu ke Sibolga, Tri Purnomo Emban Amanah Baru Sebagai Kalapas Kelas IIA

Selasa, 30 September 2025 - 08:36 WIB

Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sumatera Utara Pastikan Layanan Posbankum Berjalan Optimal di Kabupaten Asahan

Selasa, 30 September 2025 - 06:00 WIB

Polres Nias Resmikan Operasional Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Selasa, 30 September 2025 - 05:58 WIB

Kapolres Samosir Gelar Bakti Sosial untuk Korban Kebakaran 8 Unit Rumah di Desa Simarmata

Selasa, 30 September 2025 - 05:52 WIB

Isu Fee Proyek Jalan, DN Baru Membantah Usai Ada Kontak dari Kejati

Senin, 29 September 2025 - 19:06 WIB

Danrem 083/Bdj Kukuhkan Pergantian Dandim 0818/Kab. Malang-Batu dan 0833/Kota Malang, Apresiasi Pengabdian dan Sambut Pejabat Baru

Senin, 29 September 2025 - 17:06 WIB

Kemenkum Sumut Kawal Ranperda, Pastikan Warga Medan Mudah Akses Informasi Perda dan Kuat Wawasan Kebangsaan

Berita Terbaru