Pakpak Bharat, Sumatera Utara Nasionaldetik.com
— Di tengah hamparan hijau Dusun II Lae Cilum, Desa Salak I, Kecamatan Salak, dua prajurit Babinsa dari Koramil 07/Salak, Kodim 0206/Dairi—Serda Julianto Manik dan Kopda Normar Banurea—kembali meneguhkan komitmen mereka dalam mendampingi masyarakat. Pada Minggu pagi yang teduh, mereka menyambangi warga desa binaan, termasuk Bapak Saor Banurea (32) dan Nenek Mina br Tinambunan (63), dalam suasana akrab penuh kebersahajaan. Sambil menyerahkan buah tangan berupa air mineral dan kue, Babinsa mengajak berbincang hangat, menggali cerita rakyat yang sarat makna dan kearifan lokal.
Pertemuan sederhana itu menjadi ruang bagi Nenek Mina untuk mengisahkan sejarah sumur tua yang berada di bawah pohon kayu Ara—sumur yang airnya tak pernah kering, bahkan di tengah musim kemarau. Letaknya hanya beberapa meter dari sawah luas miliknya, yang telah bergantung pada sumber air alami tersebut selama bertahun-tahun. Cerita itu menjadi pengingat akan pentingnya menjaga alam sembari mengelola lahan pertanian yang menjadi nadi kehidupan masyarakat desa. Dari situlah Babinsa menggali lebih jauh potensi lokal yang bisa diberdayakan untuk memperkuat ketahanan pangan wilayah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Peran Babinsa dalam mendampingi petani bukanlah tugas yang sesaat. Serda Julianto Manik dan Kopda Normar Banurea aktif menjalankan fungsi sebagai penyuluh pertanian di desa binaan mereka. Mereka memberikan edukasi tentang teknik bertani yang modern namun ramah lingkungan, pemilihan pupuk yang tepat, hingga pengendalian hama tanaman. Semua itu bertujuan agar para petani dapat meningkatkan hasil panen dan membangun kemandirian pangan secara berkelanjutan.
Lebih dari sekadar penyuluhan, Babinsa juga menjadi penyemangat dan penggerak masyarakat. Mereka mendorong petani untuk terus mencoba inovasi pertanian, mengatasi tantangan dengan semangat juang tinggi. Selain itu, Babinsa turut menjembatani petani dengan instansi pemerintah seperti Dinas Pertanian dan kelompok tani dalam distribusi bantuan—baik berupa benih unggul, pupuk bersubsidi, maupun alat pertanian modern—demi memastikan program ketahanan pangan berjalan tepat waktu dan tepat sasaran.
Danramil 07/Salak, Kapten Czi Enjar Berutu, menyatakan bahwa kehadiran Babinsa bukan hanya sebagai penjaga wilayah, melainkan juga sebagai pelayan rakyat dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan. “Sumur tua di bawah kayu Ara menjadi simbol harapan yang terus mengalir. Begitu pula Babinsa—terus hadir dan menyatu dengan masyarakat, menjadi bagian dari solusi bagi setiap persoalan di desa,” ungkapnya. Dari air yang tak pernah kering, semangat petani, dan kerja nyata Babinsa, terbentuklah fondasi kuat untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat Pakpak Bharat.
Sumber:Prajurit Pena
(Nur Kennan Tarigan)