Nasionaldetik.com, Merangin,-
Desa Rantau Jering telah lama terbiasa dengan lalu-lalang alat berat di jalan desanya. Lebih dari sepuluh tahun, bahkan mungkin lebih lama, alat-alat berat ini menjadi pemandangan sehari-hari, Melintas jalan desa, satu-satunya akses
menuju Sungai Dua. Tradisi unik telah terjalin: setiap alat berat yang
melewati desa memberikan kontribusi untuk pembangunan masjid, kegiatan pemuda karang taruna, dan kemajuan desa secara umum. Sebuah kesepakatan tak tertulis yang telah lama terbina antara pemilik alat berat dan warga Rantau Jering.30 Mei 2025
“Dari dulu memang sudah begitu,” jelas seorang warga. “Semua orang
di sini tahu, setiap alat berat yang lewat pasti memberi kontribusi
untuk masjid, pemuda, dan desa
kita.” Lebih lanjut ia menjelaskan tanggung jawab pemilik alat berat
atas kerusakan jalan yang
ditimbulkan.”Kalau ada jalan yang
rusak karena dilewati trado mereka,
ya mereka yang memperbaikinya.”
ujarnya.”Contohnya, box beton di
dekat sini yang rusak karena
dilewati trado. Padahal box itu
sudah rusak lama, lebih dari setahun, belum diperbaiki. Tapi begitu ada alat berat lewat dan menyebabkan kerusakan baru sekitar 60 cm, langsung diperbaiki. Saya dapat informasi, biaya perbaikannya ditanggung oleh pemilik alat berat tersebut.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kejadian itu menjadi bukti nyata simbiosis mutualisme yang
terbangun antara warga Rantau Jering dan pengguna alat berat. Kerusakan jalan yang terjadi, meski terkadang membutuhkan waktu untuk perbaikan sebelumnya, selalu ditangani, dan kontribusi rutin untuk kemajuan desa tetap diberikan. Bagi warga Rantau Jering, alat berat bukan lagi ancaman, melainkan bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan kesejahteraan desa mereka.
Penulis : Gondo irawan