Pelajar SMA Menjadi Terduga Terorisme, PNIB : Waspada Perekrutan Wahabi dan Khilafah melalui Medsos

Edi Supriadi

- Redaksi

Selasa, 27 Mei 2025 - 00:09 WIB

4090 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 26 Mei 2025 || Nasionaldetik.com
Kabar penangkapan terduga teroris mengejutkan banyak pihak pada Sabtu, (24/5/25) di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Seorang pelajar kelas 3 SMU berinisia Mu alias AM ditangkap Tim Densus 88 di jalan SD Daeng Emba, Samata Kec, Somba Opu, Gowa saat sedang mengisi galon air isi ulang.

Penangkapan yang dilakukan pada malam hari tersebut berdasarkan hasil perburuan Tim Densus 88 dalam menumpas gerakan terorisme. Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) Gus Wal menyampaikan tanggapannya dengan penuh rasa keprihatinan.

“Info dari humas Densus 88 menyebutkan, terduga teroris yang masih berusia belia juga aktif sebagai tenaga pengajar di Rumah Tahfidz Alquran. Ini sangat mengejutkan kita semua bahwa bahaya laten terorisme sudah menjalar ke dunia pendidikan kita, khususnya menjangkit generasi muda” ungkap Gus Wal dalam pernyataannya yang diterima tim redaksi.

Menurut Gus Wal, pelajar dengan segala aktifitasnya di dunia maya rentan terpapar paham Radikalisme Terorisme dengan hanya berbekal handphone dan media sosial untuk mengakses berita, informasi dan provokasi yang masih tersebar bebas sebebas bebasnya.

“Terduga pelajar SMA dalam faktanya adalah rekrutan kelompok terorisme secara online. Konten-konten jihad dan Khilafah yang menumpangi isu Palestina menjadi media paling mudah diterima kapan saja dimana saja dan oleh siapa saja. Ini fenomena medsos yang harus menjadi perhatian semua pihak untuk waspada akan bahaya laten Wahai Khilafah yang merupakan bibit tunas lahirnya terorisme. Anak atau kerabat kita bisa saja terpapar tanpa kita ketahui” lanjut Gus Wal.

PNIB konsisten menyuarakan kewaspadaan semua pihak pada bahaya laten Khilafah terorisme dan menyadari bahwa kelompok tersebut masih ada dan bergerak senyap.

“Kami bersama PNIB konsisten menyuarakan gerakan jaga tetangga, kampung, desa dari segala bentuk infiltrasi kelompok terorisme yang masih ada di sekitar kita, sekolah, kampus dan lingkungan sekitar kita. Gerakan PNIB dianggap tidak popular karena selalu berbicara tentang wahabi, khilafah, HTI, Dll. Namun faktanya kelompok tersebut adalah operator dibalik penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Indonesia. Kita tidak ingin hancur lebur seperti Suriah dan Afghanistan yang berperang sendiri saling membunuh karena paham negara Islam yang justru jauh dari ajaran Islam. Mereka yang membunuh mengebom tidak punya agama, hanya meminjam istilah dan penampilan Agamis untuk mengadu domba”.
Diperlukan kesadaran kolektif dari semua lapisan masyarakat dan pemerintah serta yang paling utama dimulai dari keluarga kita masing masing untuk memberikan pemahaman tentang moderasi beragama dan toleransi untuk menangkal masuknya doktrinasi khilafah dan terorisme di Indonesia, kata Gus Wal di akhir pernyataannya.

Baca Juga :  Berbagi di Hari Spesial, Cak Ofi & BKN Tebar Kebahagiaan di Milad ke-4

(Red)

Berita Terkait

Kapolres Metro Jakarta Utara Laksanakan Kunjungan Kerja ke Polsek Penjaringan : Pererat Silaturahmi dan Tingkatkan Kinerja
Kapolres Metro Jakarta Utara Kunjungi Polsek Tanjung Priok, Tegaskan Komitmen Jaga Keamanan dan Pelayanan Publik
Tiga Orang Hakim Batanghari Di Laporkan Ke Komisi Yudisial Dan Bawas MA
Teken MoU dengan Kementerian LH, Kapolri Komitmen Jaga Kualitas Lingkungan Hidup Jadi Lebih Baik
Ratusan Personel Humas Polri di Jawa Timur Ikuti Raker, Bahas Strategi Komunikasi di Era Digital
Komrade Soroti Pengadaan Motorized Screen Rp 18 Miliar di DPRD Provinsi Banten : KPK Diminta Sergera Usut Tuntas
Polres Pelabuhan Tanjung Priok Gelar Sosialisasi Hukum : Pentingnya Alat Bukti & Pemeriksaan Calon Tersangka Dalam Proses Penyidikan
Kapolres Metro Jakarta Utara Kunjungi Polsek Pademangan, Tekankan Profesionalisme dan Solidaritas Anggota