Taput, Nasionaldetik.com
Ribuan massa melakulan demonstrasi di Tarurung selasa 27/5, teriakan yell tutup TPL berkumandang. Aksi massa diawali kumpul bersama di Lapangan Terminal Madya Tarutung selanjutnya bergerak berjalan kaki beriringan menuju gedung DPRD Taput sekitar pukul 11.30 WIB siang.
Massa demonstrasi dijaga ketat oleh personil polisi dan Satpol PP Taput dan disaksikan sejumlah anggota DPRD Taput.
Aksi demontrasi dipandu beberapa orator yang secara bergantian menyuarakan tuntutan mereka yang pada intinya meneriakkan tutup pabrik bubur kertas PT Toba Pulp Lestari (TPL) sekarang juga, yang sesekali dinyanyikan secara bersama-sama oleh para peserta aksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Orator Anggiat Sinaga kemudian membacakan beberapa tuntutan diantaranya:
1. Bupati dan DPRD Taput agar secara bersama-sama berkomitmen dan mendukung penutupan operasional PT TPL
2. Hentikan segera segala bentuk kriminalisasi dan intimidasi terhadap masyarakat adat dan petani di tanah Batak
3. Kembalikan seluruh tanah adat yang telah dirampas oleh PT TPL kepada pemilik sahnya.
4. Segera sahkan Undang-undang Masyarakat Adat di tingkat nasional sebagai bentuk pengakuan formal atas hak-hak kolektif masyarakat adat
5. Hentikan segala bentuk perusakan hutan dan ekosistem di Danau Toba. Hutan bukan untuk ditebangi, tetapi dijaga untuk generasi mendatang
6. Sahkan Perda tentang pengakuan dan perlindungan masyarakat adat di Sumatera Utara. Pemda tidak boleh terus menjadi perpanjangan tangan pemodal
7. Mendesak Ketua DPRD Taput menepati janji untuk membentuk Pansus Tutup TPL. Janji politik adalah utang kepada rakyat.
Setelah lebih dari dua jam menyuarakan sejumlah tuntutannya akhirnya beberapa orang perwakilan aksi demontrasi diterima masuk ke dalam gedung DPRD. Tanggapan
Beberapa anggota DPRD Taput dapat memahami tuntutan para massa agar TPL ditutup sesegera mungkin, namun tanggapan tersebut namun masih sebatas pendapat atau tanggapan pribadi belum merupakan tanggapan fraksi atau kelembagaan, yang artinya wacana pembentukan Pansus Tutup TPL, baru merupakan pendapat pribadi. Tetapi setiap fraksi akan mengirimkan 2 orang dalam rapat Bamus besok, sebelum diparipurnakan,” demikian tanggapan Reguel Simanjuntak sebagai Wakil Ketua DPRD Taput. Dikatakannya lagi setelah rapat Bamus akan dilanjutkan kerapat paripurna dan disahkan untuk dibentuk Pansus Tutup TPL.
Perwakilan massa kemudian meminta pendapat DPRD yang mewacanakan membentuk Pansus dituangkan dalam bentuk berita acara, namun tidak bisa disanggupi dan hanya berbentuk notulen.
Massa kemudian melanjutkan aksi demo ke Kantor Bupati Taput di Jalan Letjen Suprapto, Tarutung.
(Nur Kennan Tarigan)