Wooow..!! Dedenggot LSM GEMPAR Angkat Bicara soal rumor Wartawan sebagai pemeras, “ kalau Wartawan sebagai Pemeras, lalu Kadesnya sebagai Apa? “

edisupriadi

- Redaksi

Jumat, 16 Mei 2025 - 15:16 WIB

4084 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com , Gresik,- Maraknya aksi tangkap tangan terhada wartawan yang sering terjadi dibeberapa wilayah hukum di Indonesia menunjukan betapa nistanya profesi itu sehingga harus tersudutkan dengan predikat sebagai pemeras baik di kalangan Dinas Instansi Pemerintahan maupun yang lainnya, logika akal sehat dengan niat berbenah diri dari sebuah keterpurukan kondisi karena maraknya kasus kasus korupsi dibeberapa instansi atau di sejumlah tempat yang ada di bumi pertiwi.

Berita yang baru saja hangat dibicarakan di kalangan jurnalis atas tertangkapnya 3 orang Wartawan yang dituduh memeras Kepala Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Tertangkapnya 3 orang wartawan tersebut berawal saat ketiganya menemukan sebuah penyelewengan yang dilakukan Kepala Desa, agar tidak ditulis miring mereka melakukan negosiasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengutip berita dari detik.com disebutkan bahwa ketiga wartawan tersebut meminta uang sebesar 20jt dan di nego sampai ketemu titik 5jt agar tidak diberitakan miring, pernyataan dan penuh Logika keluar dari mulut Dedenggot DPP LSM GEMPAR, narasi liar namun mempunyai makna mendalam tersebut kerap kali dilontarkan di sejumlah pejabat desa terkait stigma wartawan sebagai “ pemeras “. Dalam pernyataan, pria yang akrab disapa bang tyo ini menyatakan bahwa tidak ada wartawan yang meminta – minta uang atau memeras, biarkan wartawan kerja sesuai dengan poksinya, biarkan mereka konfirmasi dan klarifikasi atas temuannya, tinggal para narasumber ini menjawab iya atau tidak karena hal tersebut merupakan gak dari narasumber lalu jangan menggoreng profesi wartawan dengan se enaknya sendiri. Pernyataan yang tajam namun penuh makna seakan membongkar hipokrisi yang selama ini ditutup – tutupi.

Baca Juga :  Viral..!! Diduga Penyelewangan dana desa oknum Kepala Desa Menolak Wartawan

“ tidak ada wartawan tersebut yang meminta minta, dan tidak ada wartawan tersebut yang memeras, biarkan mereka bekerja sesuai dengan poksinya masing – masing , biarkan meraka melakukan konfirmasi dan klarifikasi terhadap apa yang mereka temukan, narasumber mempunyai gak menjawab atau tidak, jangan lalu menggoreng profesi wartawan sebagai tukang peras “ ucap bang Tyo.

Bang Tyo menambahkan bahwa sering kali tudingan terhadap wartawan tidak berdiri diatas realita yang ada, silahkan buka semua takbirnya karena banyak kasus justru menunjukkan bahwa inisiatif memberi uang tersebut berasal dari pihak pejabat atau kepala desa sendiri. Dititik inilah, menurut bang Tyo logika kita harus bicara.

“ jadi begini logika yang terjadi di wilayah Trenggalek, bagaimana mungkin seorang kepala desa bisa memberi uang sebesar 5juta ke wartawan kalau tidak ada sebab sebagai upaya pembungkaman terhadap sesuatu yang harus ditutupi, dan kalau memang tidak ada sesuatu kenapa ketiga wartawan tersebut harus dibungkam dengan amplop” terang bang Tyo.

Baca Juga :  Lewat Sambang Kanit binmas polsek maja Ajak Warga Wujudkan Kamtibmas Kondusif

Banyak terjadi dibeberapa wilayah dan hal ini kerap menjadi akar permasalahan, upaya – upaya menutup celah dari kritik dan membungkam proses konfirmasi, disaat wartawan datang untuk klarifikasi terkait sesuatu hal, justru mereka dipertemukan dengan amplop.

“Kalau oknum wartawan menerima uang dari kades itu dikatakan pemerasan, lalu kades tersebut harus dikatakan apa? Jangan pura-pura bodoh. Logika atau insting orang di zaman ini sudah tinggi.”

Lebih jauh, bang Tyo menilai bahwa relasi transaksional antara wartawan dan pejabat tidak lahir begitu saja. Ia menegaskan bahwa pelemahan profesi jurnalistik dimulai dari sistem yang korup dan pejabat yang tidak siap diawasi.

Pernyataan ini menjadi teguran keras bagi para pemangku kebijakan yang alergi terhadap pengawasan publik. Profesi wartawan, kata bang Tyo, adalah pilar demokrasi, bukan alat tawar-menawar.

“Wartawan itu tanya, bukan minta. Kalau merasa terganggu, itu bukan soal etik, tapi soal niat di balik proyek yang ingin ditutupi.” pungkasnya.

Penulis : Tim Redaksi

Berita Terkait

Danrem Untoro: TNI Siap Hadir dan Jadi Solusi bagi Masyarakat
Kapolres Nganjuk Ngopi Santai Bersama Palmera, Teguhkan Komitmen Jaga Kondusifitas 
RAPAT RT BUKAN FORUM PERSIDANGAN, LBHAM: MENDORONG KIAI MIM MEMPROSES HUKUM RT YANG DIDUGA MELANGGAR HAM.
Pelantikan PPDI, Polres Nganjuk Tekankan Peran Strategis Tiga Pilar
Pendampingan Penanganan ODGJ di Prambon, Polres Nganjuk Tekankan Dampak Sosial dan Kamtibmas
Wau Kabupaten Pacitan Terima Anggaran Rp4 Miliar dari Inpres 2025
Polres Nganjuk Siagakan Personel Amankan Aksi Damai RT/RW di DPRD
Kapolres Nganjuk Hadiri Apel Akbar KNC 2025, Ribuan Pelajar Nganjuk Terima Beasiswa

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 15:08 WIB

Koordinator LSM Mapak Desak Presiden Prabowo Subianto Segera Menahan Sudewo di Kasus Suap DJKA

Senin, 29 September 2025 - 23:48 WIB

PNIB Meminta Presiden Prabowo Segera Ganti Kapolri yang “Mesra dengan UAS” Tokoh HTI Perusak Persatuan Anak Bangsa berdalih Toleransi

Senin, 29 September 2025 - 11:07 WIB

Patroli Malam di Selo, Koramil 07 Bersama Ormas Perkuat Keamanan Desa

Minggu, 28 September 2025 - 12:08 WIB

KRIMINALISASI KRITIK PUBLIK: NARASUMBER WARGA DILAPORKAN PEJABAT RW KE POLDA JATENG PASCA DAMAI, PROSEDUR PEMANGGILAN POLISI DINILAI AMBIGU

Minggu, 28 September 2025 - 07:04 WIB

KKNT Universitas Alma Ata Gelar Sosialisasi Program Makanan Tambahan Di Desa Trisobo

Sabtu, 27 September 2025 - 17:32 WIB

Dandim Sragen Menghimbau Kepada Masyarakat Daftar TNI gratis!

Sabtu, 27 September 2025 - 01:25 WIB

Babinsa dan Bidan Desa Laksanakan PSN Cegah DBD

Sabtu, 27 September 2025 - 01:21 WIB

Patroli Malam Jaga Kamtibmas, Koramil Klego Bersama Linmas dan Kokam Tingkatkan Keamanan Desa Bade

Berita Terbaru

Jawa timur

Danrem Untoro: TNI Siap Hadir dan Jadi Solusi bagi Masyarakat

Selasa, 30 Sep 2025 - 23:03 WIB