Waspada Kasus Leptospirosis Di Kabupaten Pacitan Kembali Menyerang Warga
Pacitan,Jatim,Nasionaldetik.com – Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang tergolong sebagai perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi.
Setelah sekian waktu Kabupaten Pacitan dinyatakan aman terhadap serangan leptospirosis, kini ada dugaan bakteri tersebut menyerang pada salah satu warga Pacitan yang sedang di rawat di Puskesmas Tegalombo setelah positif kemudian dirujuk guna untuk perawatan intensif di RSUD dr.Darsono Pacitan.
Roji saat dikonfirmasi awak media saat di puskesmas Tegalombo mengatakan kalau di kasih makan muntah dan kalau dikasih air putih pun juga mual dan muntah,ucapnya.Jumat (2/5/2025)
Sementara itu dr.Daru mengatakan”Pola Hidup Bersih Dan Sehat merupakan budaya yang harus selalu ditanamkan kepada semua masyarakat, agar kita selalu terhindar dari berbagai penyakit” tegas dr.Daru Mustikoaji Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Sabtu 10/05/2025.
Bakteri yang sempat menghebohkan di jagat pacitan menimbulkan trauma tersendiri bagi pemilik ternak khususnya sapi.Karena selain menyerang ternak bakteri ini juga dapat menular kepada manusia yang sering kontak langsung dengan hewan peliharaanya.
“Meredanya kasus DBD sejenak tentunya tak boleh membuat masyarakat Pacitan lengah.Musim hujan yang mulai datang kembali selain resiko meningkatnya kasus DBD sebagai daerah endemis kasus lepto sangat perlu di waspadai” jelas drg. Nur Farida Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan.
Meskipun sepanjang tahun 2025 baru tercatat 51 kasus leptospirosis tapi apabila lengah menjaga pola hidup bersih dan sehat akan beresiko meningkatkan kasus ini,tambahnya
“Terkait ini puskesmas pun harus segera melakukan langkah pencegahan antara lain melakukan sosialisasi kembali kepada semua unsur masyarakat baik secara langsung maupun melalui media,Berkoordinasi dan bekerja sama dengan desa terkait kasus lepto maupun sosialisasi pencegahan di masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tahun ini angka kejadian Leptospirosis turun signifikan.
Roji salah satu pasien,saat ini sudah membaik saat dirawat di rsud darsono dan dirawat 3hari,kini alhamdulillah sudah membaik dan saat ini sudah boleh pulang.
himbauan Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan mohon semua masyarakat juga mensegerakan untuk periksa dan berobat ke fasyankes(fasilitas pelayanan kesehatan bila ada gejala penyakit leptospirosis maupun DBD ” pungkas drg.Nur Farida.