Bersuara Tolak Normalisasi Radikalisme, Direktur Tawassuth Soroti Calon Sekda Eks Ketua HTI

Edi Supriadi

- Redaksi

Jumat, 9 Mei 2025 - 04:19 WIB

4086 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasionaldetik.com , Jakarta – Terkait dengan pencalonan mantan Ketua Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sebagai Sekretaris Daerah (Sekda), saya memandang ini sebagai alarm serius bagi sistem ketatanegaraan dan profesionalisme birokrasi di Indonesia.

HTI bukan sekadar organisasi terlarang, HTI adalah gerakan ideologis transnasional yang menolak Pancasila, demokrasi, dan NKRI. Maka, seseorang yang pernah berada di posisi kunci dalam gerakan seperti ini tidak bisa serta-merta dianggap netral atau bebas dari pengaruh ideologi masa lalunya, apalagi untuk menempati jabatan publik strategis seperti Sekda.

Baca Juga :  Apel Pagi Jam Pimpinan Polres Majalengka, Diawali Dengan Pengucapan Tribrata, Catur Prasetia dan Pancasila Prasetya Korpri

Jabatan Sekda bukan jabatan teknis semata. Ia adalah posisi strategis yang mengatur kebijakan internal pemerintahan, pengelolaan anggaran, dan arah pelayanan publik. Maka, integritas ideologi dan komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan adalah syarat mutlak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saya menyerukan kepada panitia seleksi dan pejabat pembina kepegawaian untuk:

Baca Juga :  Anggaran Gerakan Posyandu Aktif (GPA) di Merangin Dipertanyakan: Transparansi Pengelolaan Dana Menjadi Sorotan.

1. Melakukan klarifikasi terbuka terhadap riwayat ideologis calon tersebut.

2. Mengutamakan prinsip kehati-hatian demi menjaga netralitas birokrasi dari infiltrasi ideologi radikal.

3. Mendengarkan aspirasi publik, karena jabatan publik harus dipertanggungjawabkan secara moral, hukum, dan ideologis kepada rakyat.

Birokrasi harus bersih dari jejak ekstremisme. Kita tidak sedang bicara masa lalu, tapi soal masa depan Indonesia.

Wahyu Al Fajri
Direktur Eksekutif Tawassuth.id

Penulis : Ilham

Berita Terkait

Aksi Blokir Whatsaap Ala Wamen Imigrasi Pemasyarakatan, disorot !! Kasihhati : “Petinggi Kementerian Kog Bermental bocah!!
Satpol PP Kemayoran: Sinergi Kuat Bersama Polri, Dirgahayu Bhayangkara ke-79!
RUU Polri: Reformasi atau Kemunduran?
Bhayangkari Ranting Kemayoran Bergerak: Tali Asih dan Doa untuk Anggota Sakit di Momentum HUT Bhayangkara ke-79
Bhayangkara ke-79, Polri Tunjukkan Kepedulian Lewat Aksi Sosial di SLB Makna Bhakti
Aktor Komoricky: Terima Kasih Polri, Tetap Jadi Pelindung dan Kebanggaan Rakyat Indonesia
TUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SEJAK DINI, KOREM 051/WIJAYAKARTA DAN MASYARAKAT GELAR KARYA BHAKTI DI TK KARTIKA X-16 MAMPANG, JAKARTA SELATAN
Dugaan Suap dan Pemerasan di Lingkungan Imigrasi Beredar di Sosial Media Tapi tidak ada Tindakan Tegas dari Penegak Hukum