Medan — Dalam waktu dekat, Kota Medan akan kehadiran sosok yang telah lama mengabdikan dirinya untuk kemanusiaan.
Ia adalah Bang Rizal, pria sederhana asal Lampung Timur yang selama bertahun-tahun menapaki jalan sunyi sebagai relawan.
Kunjungannya kali ini bukan hanya untuk urusan pribadi, namun juga membawa misi silaturahmi yang sarat makna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain menyempatkan waktu bersama keluarga, Bang Rizal secara khusus ingin bertemu dengan salah satu sosok penting yang selama ini banyak berkontribusi dalam berbagai aksinya.
Dialah Ferdi Sanjaya Sembiring, seorang sahabat sekaligus dermawan yang selama ini memberi dukungan penuh terhadap gerakan-gerakan kemanusiaan yang digagas Bang Rizal.
Berkat ketulusan Ferdi, banyak aksi nyata berhasil diwujudkan. Di antaranya renovasi atau bedah rumah bagi warga kurang mampu, pengobatan bagi penderita penyakit serius yang tidak terjangkau layanan medis, hingga dukungan pendidikan bagi anak-anak yang terancam putus sekolah.
Peran Ferdi bukan hanya sebagai donatur, tetapi juga penyemangat dalam setiap langkah perjuangan kemanusiaan.
Bang Rizal telah dikenal publik melalui berbagai platform media sosial, tempat ia membagikan kisah-kisah perjuangan dan menggerakkan orang lain untuk peduli.
Ia tidak hanya sekadar membantu secara langsung, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada generasi muda lewat edukasi digital. Unggahan-unggahan yang ia bagikan kerap menyentuh hati dan memotivasi banyak orang untuk ikut bergerak.
Salah satu momen yang sempat menarik perhatian publik adalah saat ia menggalang dana untuk membantu seorang warga bernama Sokban, yang membutuhkan tindakan operasi pada tulang leher.
Lewat jejaring sosial dan platform donasi daring, bantuan pun berhasil terkumpul. Bagi Bang Rizal, setiap langkah kecil adalah bagian dari gerakan besar untuk kemanusiaan.
Kehadirannya di Medan diharapkan tidak hanya membawa semangat silaturahmi, namun juga menginspirasi lebih banyak orang untuk turut serta menebar kebaikan.
Kota ini akan menyambutnya bukan dengan gemerlap panggung, tapi dengan hati yang terbuka untuk seorang pejuang yang telah lama berjalan dalam diam, namun meninggalkan jejak yang tak tergantikan.(AVID)