Tasikmalaya , Nasionaldetik.com -kebebasan pers di Indonesia kembali ternodai dengan tindakan kekerasan yang menimpa Seorang jurnalis media online HadeJabar.com, Hadi Hadrian (46), yang menjadi korban pengeroyokan segerombolan orang tak dikenal yang berjumlah delapan orang diduga preman. Di peroleh keterangan Peristiwa terjadi saat ia sedang menjalankan tugas peliputan terkait dugaan kandang ayam ilegal di Desa Sukarurip, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Rabu siang (09/04/2025).
Hadi Hadrian datang ke lokasi setelah menerima informasi dari masyarakat mengenai keberadaan peternakan ayam yang ditengarai beroperasi tanpa izin, dan menimbulkan keresahan warga sekitar.
Menurut pengakuan korban, belum juga sempat melakukan peliputan secara menyeluruh,tanpa dugaan ia tiba-tiba didatangi sekelompok orang yang langsung mengintimidasi dan menyerangnya secara brutal.
Delapan pria yang diduga preman tersebut melakukan pengeroyokan terhadap Hadi hingga mengalami luka di bagian wajah, tangan, dan tubuh lainnya. Kamera dan peralatan liputan milik Hadi juga dirusak dalam insiden tersebut. Korban sempat mendapat pertolongan dari warga sekitar sebelum akhirnya dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk menjalani perawatan.
Perisu ini menuai kecaman dari berbagai pihak, terutama dari kalangan insan pers dan beberapa organ Profesi . Ketua DPD Ikatan wartawan on line Indonesia Kab Tasikmalaya, Gilang Nata Wiangga , mengutuk keras dan menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut juga mendesak pihak kepolisian agar para pelaku segera ditangkap serta diproses secara hukum.
“peristiwa ini adalah di sinyalir upaya Menghalangi dan penjegalan terhadap tugas jurnalistik. Kami para Jurnalis menjalankan tugas yang dilindungi undang-undang. Jangan ada ada satu pun pihak yang bertindak sewenang-wenang apalagi dengan tindakan kekerasan seperti yang di alami rekan kita ini,”
Tegas Gilang , Rabu malam (09/04/2025) kepada Nasional detik com
Gilang menegaskan bahwa DPD IWO Indonesia Kab Tasikmalaya, bersama sama organisasi profesi lainya tidak akan tinggal diam serta akan terus mengawal kasus ini hingga pelaku dapat di proses dan mendapatkan hukuman yang setimpal. Di akui Gilang, peristiwa ini bukan hanya menyangkut korban secara pribadi, tetapi juga menyangkut marwah dan kebebasan pers secara keseluruhan.
Gilang juga mengajak dan menyerukan solidaritas kepada seluruh jurnalis dan organisasi profesi untuk bersatu menolak segala bentuk kekerasan terhadap awak media . Ia juga mempertegas, kejadian jangan sampai terulang bagi insan pers saat menjalankan tugasnya
Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait perkembangan kasus ini. Namun desakan dari masyarakat dan organisasi wartawan agar segera dilakukan penindakan tegas terhadap pelaku terus menguat
Penulis : GF/SN