Menanti dan Mengenal Malam Lailatul Qadar di Akhir Pekan Ramadhan

Edi Supriadi

- Redaksi

Jumat, 28 Maret 2025 - 07:49 WIB

4075 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Oleh : Gilang

Spesial Redaksi Nasional detik com

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nasional detik.com , Tasikmalaya – “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhon: 3).

Malam penuh keberkahan dimaksudkan adalah Lailatulqadar. Ayat ini menunjukkan bahwa malam Lailatulqadar memiliki keistimewaan tersendiri.

Mengutip laman resmi NU, yang dimaksud malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dan mulia bagi Al-Quran. Hal itu disebabkan karena pada malam ini lah Al-Quran pertama kali diturunkan oleh Allah SWT dari Lauh Al-Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia.

Dalam penjelasan serta merujuk dari *Kitab Kuning* yang dimaksud keutamaan Lailatul Qadar, biasanya terselip juga cerita-cerita legenda orang di masa lampau yang dianggap super hebat. Namun uniknya, di balik penuturan cerita-cerita dari orang hebat itu, justru terselip kesan bahwa legenda itu selalu dipandang sebelah mata dan tak ada apa-apanya dibandingkan Lailatul Qadar.

Seperti dalam cerita Samun al-Ghazi –yang lebih populer di dunia Barat dengan sebutan Samson. Kenapa fia dijuluki “al-Ghazi karena”, karena sepanjang hidupnya dilalui dengan berperang dan menaklukkan lawan, tanpa terkalahkan.

Baca Juga :  Polisi Antarkan Kendaraan Hasil Curian ke Rumah Korban di Majalengka dan Cirebon

Yang jelas dalam cerita tersebut, tak satupun lawannya dapat menandingi keperkasaan, tokoh Samun al-Ghazi.

Al-Ghazi, kesehariannya selalu menghabiskan waktu siangnya untuk berperang dan malam harinya dimanfaatkan untuk melaksanakan qiyamul-lail (ibadah malam). Masa hidup Dia setara dengan masa 1000 bulan atau usianya mencapai 83 tahun

Menurut kitab Durrat an-Nashihin, kemuliaan dan kehebatan sosok Samun al-Ghazali, tak seberapanya, bila dibandingkan dengan keutamaan ummat Nabi Muhammad Saw yang menghidupkan malam Lailatul Qadar.(Mengutip laman Kementerian Agama Republik Indonesia).

Sedangkan menurut Prof. Dr. kH. Buya Syakur Yasin, mengatakan bahwa makna Lailatul Qadar yang sebenarnya adalah bagaimana kita dalam menjaga keistiqomahan dalam beribadah kepada Tuhan. Jika kita hanya berharap kemuliaan pada suatu malam tersebut, beribadah dengan rajin hanya karna mengetahui akan kemuliaan serta apa yang menguntungkan di hidup kita, tentunya tak akan ada maknanya kita menjalankan suatu ibadah.

Tak perlu mengira – ngira kedatangan malam tersebut. Mau awal Ramadhan, akhir Ramadhan, tanggal-tanggal ganjil bulan Ramadhan, terserah Tuhan mau menurunkan malam Lailatul Qadar kapan saja. Kita sebagai umatnya, lebih baik mempersiapkan kedatangan malam tersebut dari awal puasa sampai akhir puasa, dan terus menjaga keistiqomahan dalam setiap menjalankan ibadah kepada Allah SWT”.

Baca Juga :  Panen Bawang Merah Korem 051/Wkt: Wujud Nyata Dukung Swasembada Pangan

Lebih jauh lagi, Buya Syakur Yasin mengatakan bahwa makna Lailatul Qadar yang sebenarnya adalah bagaimana kita dalam menjaga keistiqomahan dalam beribadah kepada Tuhan. Jika kita hanya berharap kemuliaan pada suatu malam tersebut, beribadah dengan rajin hanya karna mengetahui akan kemuliaan serta apa yang menguntungkan di hidup kita, tentunya tak akan ada maknanya kita menjalankan suatu ibadah.

Buya Syakur Yasin menjelaskan artian tentang malaikat Jibril yang memberikan wahyu kepada Nabi dengan seruan ” Iqra ! ” sebenarnya bukan menyuruh untuk “membaca” melainkan untuk “belajar” dengan kata lain mencerdaskan umat.

Hal ini sejalan dengan pengertian Lailatul Qadar yang memberikan perubahan total dalam perjalanan hidup Nabi serta perjalanan hidup umat manusia. Singkatnya, dengan belajar maka sumber daya manusia akan mengalami peningkatan, sehingga memberikan dampak perubahan kepada setiap manusia ke arah yang lebih baik.

Penulis: Gilang
Sumber : referensi berbagai literatur pengetahuan Islam dan Pustaka Pribadi

Berita Terkait

Pastikan Kualitas Pendidikan Prajurit Terjaga, Wakasad Tinjau Pusdik TNI AD
Pamatwil Polres Majalengka Pantau Pospam Terminal Maja Berikan Rasa Aman Kepada Warga
TNI Dan Polri akan Babat Habis Premanisme di Wilayah Kota Sukabumi
Terpantau Jelas SPBU 34.451.55 JLN Arjawiangun Gegesik Cirebon Ramai Pengepul Pertalit
True Finance Cirebon Di Gugat Ke BPSK, Debitur Gandeng LBH Darma Bhakti
500 Paket Takjil Di Bagikan Ikatan Media Online Indonesia DPC kabupaten Indramayu
Rumah Di Tinggal Pemudik Tingkatkan Kesiapsiagaan, Babinsa Koramil 06/Setu Latih Bela Diri Militer untuk Linmas Burangkeng
Viral..!! Turun dan Melihat sendiri  Wabup Tuti Kecewa Kantor Desa Kosong

Berita Terkait

Minggu, 30 Maret 2025 - 18:57 WIB

Malam Takbiran, Warga Binaan Lapas Perempuan Medan Kumandangkan Takbir Bersama

Minggu, 30 Maret 2025 - 09:03 WIB

Padal pos Pam terminal Maja,pimpin cek kesiapan petugas

Sabtu, 29 Maret 2025 - 03:09 WIB

HA. Nuar Erde: Wartawan di IMO Sumut Hadir Bukan Hanya dengan Berita, Tapi Juga dengan Kepedulian

Jumat, 28 Maret 2025 - 15:39 WIB

Brigadir Nuryanto gelar buka bersama,dengan Masyarakat dan pengurus DKM Miftahul Jannah

Jumat, 28 Maret 2025 - 10:50 WIB

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR, TERNYATA TAK BERNYALI DALAM AMBIL SIKAP TEGAS

Jumat, 28 Maret 2025 - 10:29 WIB

Perkuat Sinergi untuk Pelayanan, Polres Nganjuk dan Kb. Samsat Nganjuk Gelar Silaturahmi Kamtibmas

Jumat, 28 Maret 2025 - 08:53 WIB

Tim Resmob polres Majalengka,amankan dua preman mabuk saat minta THR secara paksa

Jumat, 28 Maret 2025 - 08:43 WIB

Aksi sigap,Anggota sat Samapta bantu pemudik ban kendaraan yang bocor

Berita Terbaru