Cibinong//nasionalderik.com – Warga Perumahan Bidaya Village akhirnya menggelar mediasi dengan pihak pengembang, International Real Estate Investment (IREI), untuk memperjuangkan hak mereka. Pertemuan ini berlangsung di Aula Masjid Al Maula, Perumahan Visar III, Cibinong, Sabtu (22/03/24) dan dihadiri oleh perwakilan pemerintah serta aparat terkait.
Mediasi ini dilakukan karena warga merasa ada beberapa kewajiban yang belum dipenuhi oleh pengembang. Dalam diskusi yang berlangsung cukup intens, warga menyampaikan empat tuntutan utama, yaitu:
1. Perbaikan Turap yang Rusak
Turap yang rusak dianggap sebagai ancaman serius bagi warga, terutama saat musim hujan. Mereka mendesak pengembang untuk segera memperbaikinya sesuai spesifikasi yang telah disepakati, guna mencegah banjir dan potensi bahaya lainnya.
2. Ganti Rugi Dampak Banjir
Banjir yang melanda kawasan ini telah menyebabkan kerugian bagi warga, termasuk kendaraan mereka yang terendam air. Warga meminta pengembang bertanggung jawab atas kerugian tersebut dan memberikan kompensasi yang layak.
3. Pemenuhan Fasilitas Umum
Beberapa fasilitas umum yang dijanjikan, seperti penerangan jalan, tempat sampah, dan fasilitas sosial lainnya, hingga kini belum terealisasi. Warga menuntut pengembang untuk segera memenuhi kebutuhan dasar tersebut demi kenyamanan bersama.
4. Serah Terima Fasum ke Pemerintah
Agar pengelolaan fasilitas umum lebih optimal, warga meminta pengembang segera menyerahkan pengelolaannya kepada pemerintah setempat. Dengan begitu, pemeliharaan dan pengelolaan fasum bisa lebih terjamin.
Dalam mediasi ini, hadir beberapa pihak terkait, di antaranya, Omang Sumarna Kasie Pemerintahan Kelurahan Cibinong,
Serka Ali Usman Babinsa Kecamatan Cibinong, Kismianto,Ketua RT 05/RW 12 dan Sudaryanto Perwakilan Developer Cluster Bidaya
Warga berharap pertemuan ini bisa menjadi awal dari penyelesaian yang adil dan menguntungkan semua pihak. Mereka ingin pengembang segera menindaklanjuti tuntutan yang diajukan, sehingga lingkungan tempat tinggal mereka menjadi lebih aman, nyaman, dan layak huni.
Namun, hingga berita ini diterbitkan, pihak pengembang belum memberikan pernyataan resmi terkait langkah yang akan mereka ambil. Mediasi akan kembali digelar pekan depan dengan menghadirkan para pimpinan developer, warga dan aparatur pemerintahan setempat.
Warga tetap berharap ada solusi konkret yang bisa segera diterapkan demi kebaikan bersama.