PNIB Bagi Takjil di Malioboro Yogyakarta momentum Ramadhan & Idul Fitri serukan bagkitlan lagi Jatidiri Nusantara dan identitas bangsa Indonesia yang junjung tinggi Toleransi, Lawan Intoleransi Khilafah Terorisme Tolak dan awan int
Yogyakarta//nasionaldetik.com – 18 Maret 2025 Organisasi Kemasyarakatan Kebangsaan lintas Agama, suku dan budaya PNIB Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu kembali mengadakan giat bhakti sosial dengan membagikan takjil sebgai pembuka berbuka puasa kepada masyarakat Yogyakarta yang dilaksanakan di titik 0 km Yogyakarta (Malioboro) yang dihadiri oleh Ketua Umum PNIB AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) beserta pengurus dan anggota PNIB Yogyakarta.
Acara bagi takjil di 0 km Malioboro Yogyakarta ini buka sekedar membagikan takjil gratis kepada warga masyarakat Yogyakarta dan para wisatawan yang sedang berkunjung/berlibur di kawan Malioboro Yogyakarta dan sekitarnya, ujar Gus Wal.
Menurut Gus wal giat ini juga dimaksudkan untuk memberikan kontribusi dan manfaat bagi masyarakat, masyarakat, bangsa Indonesia tanpa memandang apapun agamanya, sukunya dan budayanya, karena sejatinya Ramadhan adalah berkah karunia dan anugerah bagi seluruh makhluk yang ada alam semesta ini, terang Gus Wal.
Acara bagi takjil PNIB di 0 km Malioboro juga dihadirii dan didukung oleh dangan komusitavKLI Komunitas Lintas Iman Yogyakarta pemheKomunitas Lintas Yogyakarta uga sebagai kaca dan pengingat agar kembali menjadikan ibadah puasa ramadan ini untuk lebih khusyuk menjalankan ibadah puasa ramadan, semakin mempertebal keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas iman islam ichsan kita, jadi sangat tidak dibenarkan ketika bulan ramadhan yang merupakan bulan penuh berkah dan ampunan ini jutru malah dilakukan untuk berbuat anarkir, arogan dan intoleransi kepada suadara saudara kita yang kebetulan sedang berhalanagan menjalankan inadah puasa, terang Gus wal.
Namun dalam ibadah puasa ramadah tahun ini masih banyak terjadi aksi tindakan Intoleransi, persekusi yang merugikan kelokpok masyarakat lain yang sedang udzur tidak berpuasa dan melakukan aksi Intoleransi premanisme dan kriminal dengan membuat gaduh dengan melakukan intoleransi, persekuksi pembubaran acara doa dan ibadah kelompok agama lainya, serta melakukan sweeping terhadap warung makan yang buka dihari puasa Ramadhan, hal tersebut sangatlah mengganggu dan merusak harmoni kehidupan antar umat beragama serta kembali menguatkan paham ideologi wahabi Khilafah sunber tunas lahirnya Intoleransi Radikalisme Terorisme, terang gus Wal.
PNIB meminta dengan sangat kepada aparat penegak hukum Densus 88 polri, TNI dan Polri untuk menindak tegas para pelaku Intoleransi, persekusi dan yang yang menyebarkan propaganda Khilafah dan terorisme, terang Gus Wal.
Menurut Gus Wal, Momentum Ramadhan dan idul Fitri kali ini adalah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan kualitas iman taqwa kita kepada alloh swt saranqa untuk mengembalikan Jatidiri Nusantara yang rukun, tenggang rasa, saling menghormati dan penuh cinta kasih, serta untuk mengembalikan identitas bangsa Indonesia yang Tolerasi yang menerima segala macam bentuk perbedaan tanpa memandang apapun agamanya, suku dan budanya demi menciptakan harmoni kebhinekaan dalam bingkai Pancasila dan UUD 1945 sesuai cita cita para pendiri bangsa, agar bangsa Indonesia hidup rukun, tentram, aman makmur damai, terang Gus Wal.
Gus Wal dan PNIB juga mengucapkan apresiasi terima kasih yang sedalam dalamnya atas sumbangsih dan kehadiran dari teman teman KLI Komunitas Lintas Iman Yogyakarta yang dihadiri ⁸oleh Dina Prastiwi dan Pagar Nusa Kota Yogyakarta yang dipimpin oleh Saudara Mas Anggit ardi pramono yang selama 13 tahun terkahir ini selalu bersinergi dan kolaborasi dengan saya dan PNIB
Diakhir pernyataannya Gus Wal Dan PNIB meminta kepada pemerintah, aparat penegak hukum Densus 88, polri, TNI dan BNN untuk lebih meningkatkan lagi totalitas dan kerja kerasnya untuk menindak tegas para pelaku Intoleransi, pelaku Terorisme, Koruptor dan para gembong pabrik produsen pembuat narkoba yang sangat mengancam keselamatan rakyat dan bangsa Indonesia dimasa depan, dan kami juga berharal kepada Densus 88 polri TNI untuk menindak tegas para da’i provokator penyeru Khilafah Terorisme dan menghukum berat dengan hukum maksimal bagi para pelaku Intoleransi, persekusi, Khilafah Terorisme, pungkas Gus Wal