Nasionaldetik.com , Banyumas – Perusahaan Rokok Djitoe dan Gama mulai ekspansi wilayah distribusi di 4 kabupaten yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Cilacap yang di sebut sebagai “Djitoe Serayu Project (DSP)”.
Ardi Setiyono sebagai seorang Financial Advisor Landing menerangkan alasan dirinya memfokuskan untuk ekspansi wilayah distribusi pada tahun 2025 ini di wilayah Eks Keresidenan Banyumas.
“Alhamdulillah Produk Rokok Djitoe dan Gama sudah merambah jangkauan distribusi di beberapa provinsi, dan untuk tahun 2025 ini akan fokus pada wilayah distribusi Eks Keresidenan Banyumas karena kami melihat peluangnya sangat besar.” ucapnya.
Perusahaan Djitoe Group sangat berkomitmen untuk memberikan kontribusi kepada pemerintah lewat cukai dan memberikan kontribusi pula kepada masyarakat melalui produk rokok kretek Djitoe Group yaitu Gama Classic.
“Harga rokok kretek produk Djitoe Group khususnya Gama Classic selain kualitas rasanya yang nikmat juga harganya yang terjangkau untuk ekonomi kelas menengah dikarenakan produk rokok kretek tenaga produksinya full tenaga manusia sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kenaikan cukai yang lebih rendah terjadi pada kategori sigaret kretek tangan (SKT).” pungkas Ardi.
Sekedar diketahui oleh masyarakat luas bahwa PT. Djitoe Indonesian Tobacco berdiri sejak tahun 1969, pada awalnya memproduksi rokok kretek buatan tangan atau yang lebih dikenal dengan Sigaret Kretek Tangan (SKT). Dan pada tahun 1980 perusahaan membeli mesin pembuat rokok pertama yaitu MK 8 yang kemudian dikembangkan untuk memproduksi rokok filter atau yang dikenal dengan istilah Sigaret Kretek Mesin (SKM). Seiring berjalannya waktu PT. Djitoe ITC hingga saat ini berkembang pesat mengepakan sayap bisnisnya pada Industri Hasil Tembakau (IHT) salah satunya di bidang Rekondisi Mesin ke pasar Internasional.
Penulis : Tim Redaksi