BANDUNG
Di tengah suasana bulan suci Ramadhan, Lapas Perempuan Bandung kembali menunjukkan komitmennya dalam membina warga binaan dengan menggelar workshop membatik.
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Kalapas Perempuan Bandung, Gayatri Rachmi Rilowati, pada Rabu, 12 Maret 2025.
Sebanyak 20 warga binaan yang telah melalui tahapan assessment mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan eksklusif ini selama 10 hari ke depan.
Lapas Perempuan Bandung bekerja sama dengan CV Jaya Makmur dari Kota Semarang, menghadirkan Sri Suharti sebagai instruktur utama dalam pelatihan membatik ini.
Gayatri Rachmi Rilowati dikenal memiliki kecintaan mendalam terhadap dunia batik.
Di setiap tempat tugasnya, ia senantiasa mendorong warga binaan untuk mengenal dan mendalami seni membatik, bukan sekadar sebagai keterampilan, tetapi juga sebagai bagian dari pelestarian budaya bangsa.
Baginya, membatik bukan hanya melatih keahlian tangan, tetapi juga membentuk karakter yang penuh kesabaran dan ketekunan.
“Membatik itu membutuhkan kesabaran. Prosesnya lama, namun hasilnya luar biasa. Kami berharap mereka tidak hanya memiliki keterampilan, tetapi juga nilai-nilai yang baik serta karakter yang kuat dari proses membatik,” ujar Gayatri.
Antusiasme warga binaan terhadap pelatihan ini sangat tinggi. Meskipun baru hari pertama, mereka sudah menunjukkan semangat dan ketertarikan yang besar.
Gayatri optimistis bahwa seiring berjalannya waktu, akan terlihat siapa saja yang memiliki bakat alami dalam seni batik.
Dengan pelatihan ini, ia berharap para warga binaan dapat memiliki bekal keterampilan yang berguna saat mereka kembali ke masyarakat, sekaligus turut menjaga warisan budaya Indonesia yang begitu kaya.(AVID/ril)