MEDAN
Pesantren Kilat Ramadhan 1446 H di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan memasuki hari kedua dengan materi utama tentang “Mengenal dan Memahami Asmaul Husna sebagai Kekuatan dan Inspirasi untuk Membangun Spiritual dan Hati yang Suci.”
Kegiatan ini diikuti dengan penuh antusias oleh para warga binaan, yang semakin bersemangat dalam memperdalam pemahaman keislaman mereka selama bulan suci Ramadhan, Selasa (11/03).
Dengan bimbingan para ustaz dan pembimbing rohani, para peserta diajak untuk memahami 99 nama Allah (Asmaul Husna) beserta maknanya, sehingga dapat menjadi inspirasi dalam menjalani kehidupan dengan lebih baik.
Mereka juga diajarkan bagaimana menerapkan nilai-nilai Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam ucapan maupun perbuatan, sebagai bentuk penyucian hati dan peningkatan spiritualitas.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Dengan mengenal Asmaul Husna, kami belajar untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, memahami kebesaran-Nya, dan berusaha mengaplikasikan sifat-sifat-Nya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar salah satu peserta dengan penuh haru.
Selain kajian Asmaul Husna, kegiatan hari kedua juga diisi dengan tilawah Al-Qur’an, tausiyah, serta diskusi interaktif yang memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk bertanya dan berbagi pengalaman tentang perjalanan spiritual mereka. Suasana haru dan khusyuk menyelimuti acara ini, memperkuat rasa persaudaraan dan semangat untuk terus memperbaiki diri.
Kepala Rutan Kelas I Medan, dalam sambutannya, menyampaikan harapannya agar pesantren kilat ini tidak hanya menjadi aktivitas sementara di bulan Ramadhan, tetapi dapat membentuk karakter positif bagi warga binaan sehingga lebih siap untuk kembali ke masyarakat dengan akhlak yang lebih baik.
Pesantren Kilat Ramadhan di Rutan Kelas I Medan akan berlangsung hingga 12 Maret 2025, dengan berbagai materi yang bertujuan memperkuat keimanan, memperbaiki akhlak, serta membangun kesadaran spiritual para peserta.
Dengan semangat Ramadhan, diharapkan para warga binaan semakin mendekatkan diri kepada Allah, menata hati, dan menjadikan bulan suci ini sebagai momentum perubahan menuju kehidupan yang lebih baik.(AVID)