Perangkat Desa dan Honorer Belum Terima Gaji Sepenuhnya, Keuangan Kabupaten Batanghari Bermasalah

- Redaksi

Minggu, 9 Maret 2025 - 08:02 WIB

401,483 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasional detikcom,.Kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, rupanya sedang tidak baik-baik saja. Buktinya, hingga saat ini, seluruh gaji perangkat desa dan tenaga honorer belum dibayarkan untuk tahun 2024.

Gaji yang belum dibayarkan tersebut mencakup gaji perangkat desa selama empat bulan dan gaji tenaga honorer selama delapan bulan. Hingga kini, mereka hanya menerima gaji untuk bulan Januari 2025, sementara hak mereka di tahun 2024 belum jelas kapan akan dibayarkan.

Kondisi ini tentu saja mengundang kekecewaan yang mendalam bagi para perangkat desa dan tenaga honorer. Mereka mengeluhkan situasi ini karena merasa bekerja seperti tanpa penghargaan, layaknya kerja bakti.

Ketidakjelasan pembayaran gaji ini juga berdampak pada semangat kerja. Karena hak mereka tidak dipenuhi, motivasi untuk melayani masyarakat pun menurun. Salah seorang perangkat desa mengungkapkan bahwa keterlambatan pembayaran gaji telah menimbulkan kesulitan finansial. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, gaji mereka juga digunakan untuk membayar biaya sekolah anak serta cicilan lainnya.

Kondisi ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah, karena dampaknya tidak hanya berpengaruh terhadap kondisi finansial perangkat desa dan tenaga honorer, tetapi juga dapat mempengaruhi kinerja dan motivasi mereka dalam menjalankan tugas.

Baca Juga :  Senyum Bahagia Natalius Manao Saat Menerima Kursi Roda Dari Danrem 023/KS

Masyarakat pun menaruh harapan besar kepada pemerintah serta menuntut pertanggungjawaban atas kebijakan yang diambil.

“Mengapa gaji tahun 2024 belum bisa dicairkan tepat waktu? Apakah ada kendala administrasi atau faktor lain yang menghambat pencairan tersebut? Rakyat berhak mengetahui jawaban dari pemerintah daerah yang seharusnya bekerja untuk kesejahteraan mereka,” ujar salah satu masyarakat yang enggan disebutkan namanya.

Pekerja yang telah menjalankan kewajibannya sepatutnya mendapatkan haknya. Jika persoalan ini tidak segera diselesaikan, bukan tidak mungkin akan muncul gelombang ketidakpuasan yang lebih besar di kalangan perangkat desa dan tenaga honorer.

Berita Terkait

Pahlawan Jalanan: Tim Patroli Perintis Presisi Selamatkan Nyawa Korban Kecelakaan di Saribu Dolok
Siap Amankan Suroan dan Suran Agung, Danrem 081/DSJ Minta Tidak Mudah Terprovokasi
Perkuat Sinergi dan Ketahanan Nasional, Kodim Tulungagung Gelar Komsos Dengan Komponen Masyarakat
Penyegaran Organisasi, Sejumlah Pejabat Polda Jatim dan Kapolres Dirotasi*
Polri Cegah 98 WNI Jadi Korban TPPO, Mayoritas Hendak Dikirim ke Negara Konflik dan Sarang Scam Online
“Laporan LSM Picu Monev Kilat Dugaan Korupsi Dana GPA Merangin, Dimulai Senin Depan”.
Kongres BEM SE-KALIMANTAN Hasilkan Koordinator Baru, Warnai Isu Kalimantan dan Klaim Kepemimpinan Ganda
Job Fair 2025 di Tulungagung Diserbu Pencari Kerja, Buka Peluang Karier dari 35 Perusahaan