Jombang, Nasionaldetik.com – Intoleransi kembali terjadi Pada Rabu, 5 Maret pagi hari, Kota Bandung menjadi saksi bisu atas aksi intoleransi yang sangat memprihatinkan dan tidak dapat diterima oleh masyarakat yang negerinya majemuk berbhinneka tunggal ika berdasarkan Pancasila. Sekelompok massa yang tidak bertanggung jawab (diduga berpaham Khilafah dan pemuja radikalisme Terorisme) dan tidak menghormati hak-hak asasi manusia berkumpul di depan Gedung Serbaguna (BSG) di Jalan Ski Air, Arcamanik, yang digunakan oleh umat Katolik sebagai tempat ibadah yang sakral.
Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) melalui ketua umumnya AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) mengutuk dan mengecam keras aksi intoleransi ini dengan nada yang sangat tegas dan jelas. PNIB menegaskan bahwa aksi tersebut tidak hanya merusak keharmonisan antar umat beragama, tetapi juga melanggar hak-hak asasi manusia, prinsip-prinsip demokrasi serta melanggar hukum negara yang heterogen majemuk berdasarkan Pancasila ini, Terang Gus Wal.
Mereka melakukan orasi yang penuh kebencian, berteriak-teriak dengan nada yang mengancam, dan bahkan menyatakan tidak akan pergi sebelum tempat ibadah tersebut ditutup. Tindakan ini tidak hanya merusak keharmonisan antar umat beragama, tetapi juga melanggar hak-hak asasi manusia dan prinsip-prinsip demokrasi yang telah dijamin oleh konstitusi yang sah, ujar Gus Wal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Suasana menjadi semakin tegang dan mencekam ketika para provokator dan penjahat yang selalu mengatasnamakan agama mengumandangkan takbir di tengah aksi, menambah ketegangan di sekitar lokasi, hal yang sangat tidak pantas dilakukan oleh umat islam yang sholeh yang serang berpuasa melakukan tindakan yang jauh dari kata sabar tersebut, terang Gus Wal.
Bagi Umat Katolik yang sedang melaksanakan ibadah Misa, sebuah tradisi keagamaan yang sangat penting dan sakral, sangat terganggu oleh aksi tersebut. Mereka merasa terancam, tertekan, dan kehilangan hak untuk beribadah dengan tenang dan damai.
Gus Wal dan PNIB mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia dari sabang sampai merauke untuk menjadikan ramadhan ceria yang pemuh berkah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT tuhan yang maha esa, jadikan ramadhan sebagai ajang untuk memperkuat toleransi, moderasi beragama serta memperdalam harmonisasi antar umat beragama.
Gus Wal menekankan pentingnya toleransi dan keharmonisan antar umat beragama dalam mewujudkan masyarakat yang damai, harmonis, dan berkeadilan. PNIB mengajak semua pihak untuk menghormati hak hak untuk menjalankan ibadah yang dijamin oleh undang – undang negara, menghormati hak-hak asasi manusia dan prinsip-prinsip demokrasi, serta untuk menjaga keharmonisan dan toleransi antar umat beragama.
PNIB meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum polri tni untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku aksi intoleransi tersebut, serta menindak tegas para penyeru paham ideologi khilafah yang merupakan sumber bibit tunas lahirnya Intoleransi Radikalisme Terorisme yang semakin berkembang dalam senyap di seantero negeri, pinta Gus Wal.
Momentum Ramadhan 2024 PNIB mengajak semua kalangan untuk bersama sama mengembalikan tradisi budaya nusantara dan identitas bangsa Indonesia yang cinta damai, ramah, sopan santun, menjaga keharmonisan, selalu mengucapkan salam, menjunjung tinggi kerukunan perdamaian dan penuh sikap toleransi kepada siapapun tanpa memandang segala bentuk perbedaan, tutup Gus Wal”