Boyongan Ndalem Keprabon: Perjalanan Sakral Bupati Tulungagung Menuju Pengabdian

Edi Supriadi

- Redaksi

Sabtu, 8 Maret 2025 - 14:49 WIB

4076 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tulungagung, Nasionaldetik. com – Malam penuh makna menyelimuti Kabupaten Tulungagung saat Bupati Gatut Sunu Wibowo beserta keluarga menjalani prosesi adat Jawa yang sakral, Boyongan Ndalem Keprabon. Tradisi ini menandai perpindahan kediaman resmi bupati dari Desa Gondang, Kecamatan Bandung, menuju Pendopo Kongso Arum Kusumaning Bongso, yang menjadi simbol pengabdian bagi seluruh rakyat Tulungagung.

Iring-iringan warga, tokoh masyarakat, dan Sanan Kadang dalam balutan busana adat Jawa yang anggun mengiringi perjalanan sang bupati. Dengan penuh khidmat, rombongan menyusuri jalan menuju pendopo, diiringi lantunan Gending Jawa yang menggambarkan filosofi mendalam tentang transisi kehidupan dan tanggung jawab kepemimpinan. Tak sekadar pindah tempat tinggal, Boyongan menjadi simbol kesiapan Bupati Gatut Sunu dalam mengemban amanah besar demi kemajuan Tulungagung.

Baca Juga :  TNI Aktif Dampingi Penyaluran BLT-DD di Trenggalek: Wujud Nyata Kepedulian untuk Kesejahteraan Warga

Dalam prosesi ini, berbagai perlengkapan rumah tangga seperti bantal, guling, dan perabotan sederhana turut diarak, melambangkan perpindahan fisik yang berpadu dengan keikhlasan dan tanggung jawab batiniah. Keberangkatan Bupati Tulungagung ke pendopo juga dihadiri oleh Wakil Bupati Ahmad Baharudin, Sekretaris Daerah Tri Hariadi, para kepala OPD, tokoh agama, serta pelaku bisnis, semuanya tampil serasi dengan busana batik lengan panjang sebagai wujud kebersamaan dan harmoni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sesampainya di Pendopo Kongso Arum Kusumaning Bongso, Bupati Gatut Sunu Wibowo menyampaikan pidato penuh makna. Ia menegaskan bahwa pendopo bukan sekadar rumah dinas, melainkan rumah kebersamaan bagi seluruh rakyat Tulungagung. “Boyongan ini bukan sekadar perpindahan tempat tinggal, tetapi juga transisi menuju pengabdian yang lebih besar,” tuturnya.

Baca Juga :  Kesigapan Prajurit Korem 081/DSJ Diuji dalam Aksi Penanggulangan Bencana Alam

Bupati juga menyampaikan permohonan maaf jika selama masa kepemimpinannya ada pelayanan yang kurang memuaskan. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya prosesi ini dan berharap kebersamaan ini dapat mempererat tali silaturahmi demi mewujudkan Tulungagung yang lebih sejahtera dan maju.

Acara ditutup dengan tasyakuran, doa bersama, dan kembul bujono atau makan bersama dalam suasana penuh kehangatan. Tradisi ini tidak hanya menjadi momen sakral bagi pemimpin daerah, tetapi juga menegaskan nilai-nilai luhur budaya Jawa, seperti gotong royong, kebersamaan, dan keseimbangan lahir batin.

Dengan prosesi Boyongan Ndalem Keprabon ini, semangat baru untuk membangun Tulungagung semakin berkobar, membawa harapan bagi masyarakat untuk masa depan yang lebih gemilang.

Penulis : (Evan)

Berita Terkait

Siap Amankan Suroan dan Suran Agung, Danrem 081/DSJ Minta Tidak Mudah Terprovokasi
Perkuat Sinergi dan Ketahanan Nasional, Kodim Tulungagung Gelar Komsos Dengan Komponen Masyarakat
Penyegaran Organisasi, Sejumlah Pejabat Polda Jatim dan Kapolres Dirotasi*
Wooow….!! Sungguh Tega Istri Sirih Bunuh Suami di Tusuk Dan Racun ,Diringkus Polisi
Jelang HUT Polri ke-79 dan Tahun Baru Islam, Polres Jombang Gelar Liwetan Bhayangkara
Job Fair 2025 di Tulungagung Diserbu Pencari Kerja, Buka Peluang Karier dari 35 Perusahaan
Kapolri Berkunjung Ke Pondok Tebuireng Dalam Rangka Hari HUT Bhayangkara Ke 79
DPP ALOI (Asosiasi Legal Officer Indonesia) Mengadakan Pelatihan Legal Officer pada Selasa 24 juni 2025 di Zoom Meeting Education secara Online untuk bagian Jawa Timur dan Jawa Tengah