PNIB : Korupsi, Khilafah Terorisme Tak Rugikan Negara Tetapi Rugikan Rakyat, Hukuman Mati Koruptor, Khilafah & Teroris Harga Mati

Edi Supriadi

- Redaksi

Jumat, 7 Maret 2025 - 07:04 WIB

40118 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasionaldetik.com , Jombang – Korupsi yang sedang marak terungkap mencatatkan jumlah kerugian bukan lagi milyaran, tetapi di angka puluhan bahkan ratusan triliun. Pelakunya bukan orang biasa, tetapi sosok yang dipercaya pemerintah mengelola dan mengatur sumber daya yang dibutuhkan banyak orang.

Banyak pihak merasa geram dan marah atas aksi penjarahan yang merugikan kepentingan rakyat. Tidak terkecuali ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) melalui ketua umumnya AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) memberikan pernyataan keras atas aksi korup yang dilakukan secara masif. Jumat (07/03/2025)

“Yang bisa melakukan korupsi bernilai triliunan itu bukan rakyat, tetapi pejabat yang punya kekuasaan. Mereka yang secara ekonomi sudah lebih dari cukup namun masih rakus mencuri uang dengan modus terencana. Ini menjadi keprihatinan kita semua, satu pelaku tertangkap sementara antrian yang bebas berkeliaran masih ratusan oknum” ungkap Gus Wal kepada awak media.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai organisasi kemasyarakatan, PNIB cukup bisa mewakili kemarahan masyarakat lain saat kabar korupsi tidak pernah berhenti justru berlomba memecahkan rekor jumlah kerugian.

Baca Juga :  Polres Nganjuk Gelar Patroli Kewilayahan Jelang Mayday 2025

“Kita mestinya merubah paradigmanya bahwa terjadi kerugian negara sekian triliun. Fakta yang terjadi adaah rakyatlah yang dirugikan bukan negara karena pelakunya aparatur negara. BBM oplosan yang rugi rakyat sebagai konsumen, bukan Pertamina sebagai produsen. Pertamina jual Pertalite dengan harga Pertamax selisih uangnya tidak masuk ke negara, tetapi ke kantong pejabat rakus dan mafia BBM” jelas Gus Wal menyampaikan logikanya.

Tidak hanya berlaku pada BBM, korupsi lain juga hasilnya tidak masuk ke negara. Tetapi selama ini narasi yang disampaikan adalah negara rugi akibat korupsi.

“Pelaku korupsi dengan jumlah triliunan sudah pasti akan melibatkan puluhan oknum, beberapa yang tertangkap hanya jadi tumbal untuk jama’ah pelaku lainnya. Bahkan tidak mustahil otaknya bebas tidak terjamah hukum. Selanjutnya sistem korup tetap berlangsung biasanya hanya ganti pemain baru saja” lanjut Gus Wal.

Baca Juga :  Polres Nganjuk Tangkap Pelaku Curanmor di Baron

Di akhir pernyataannya kepada awak media, Gus Wal mendorong diterapkannya hukuman mati bagi pelaku korupsi dengan nilai tertentu, juga bagi para penyebar paham Khilafah dan terorisme, Hal tersebut diharapkan bisa menimbulkan efek jera bagi pelaku yang belum tertangkap.

“Sudah saatnya hukuman mati diterapkan kepada koruptor, penyebar ideologi khilafah dan pelaku Terorisme, agar menjadi ancaman bagi yang baru mulai aksinya. Jika hanya hukuman penjara dan denda berapapun mereka akan membayarnya, karena simpanan hasil korup yang disembunyikan lebih dari cukup. Dengan ancaman hukuman mati, maka uang simpanan lebih mudah disita untuk meringankan hukumannya” ucap Gus Wal.

Pemberantasa korupsi, khilafah dan Terorisme harus menjadi agenda utama jika bangsa ini ingin maju. Sebuah negara tidak akan pernah maju dan sejahtera rakyatnya jika korupsi yang merugikan rakyat tidak ditindak dengan tegas, dan paham Khilafah Terorisme masih terus bercokol bergentayangan meracuni generasi anak bangsa, tutup Gus Wal.

Penulis : Tim PNIB

Berita Terkait

Desa Sentul Mengadakan Pelatihan Kepemimpinan Bagi Karang Taruna Bhakti
Truk Tangki Bermodus Transportir Industri Diduga Angkut BBM Subsidi di Wilayah Probolinggo.
Mendapati Laporan Masyarakat Polsek Waru Menurunkan Unit Reskrim Adanya Mayat Tergeletak
Budidaya Melon ala Green House Jadi Inspirasi, Kapolsek Warujayeng Beri Dukungan
Kurang Tegasnya Para Terkait Diduga Beralih Fungsi warung menjadi Tempat Karaoke 
Suasana Penuh Syukur Warnai Tasyakuran Khitan dan Aqiqah Putra Kepala Desa Tanjungsari
Diduga Ada Permainan, OTT Penangkapan Penebangan Kayu Perhutani di Dringu, Probolinggo Pelaku Bebas Berkeliaran, Ada Apa Dengan APH?
Bentrokan Masa FPI dan PWI di Pemalang, PNIB : Tangkap Rizieq Shihab Biang Provokasi Adu Domba Warga

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 20:40 WIB

Polres Tanah Karo Intensifkan Patroli Dini Hari, Cegah 3C dan Balap Liar di Kota Kabanjahe

Minggu, 27 Juli 2025 - 20:36 WIB

Satlantas Polres Tanah Karo: Helm Bukan Aksesoris, Tapi Pelindung Nyawa

Minggu, 27 Juli 2025 - 20:28 WIB

Diduga Miliki Narkotika, Pria Asal Desa Raya Diamankan Polisi di Kamar Kos

Sabtu, 26 Juli 2025 - 23:14 WIB

Satlantas Polres Tanah Karo Tegaskan: Anak di Bawah Umur Bukan Untuk Di Jalan

Sabtu, 26 Juli 2025 - 23:10 WIB

Kapolres Tanah Karo Imbau Warga: Segera Lapor Jika Melihat Kebakaran Hutan, Hubungi Call Center 110

Sabtu, 26 Juli 2025 - 23:06 WIB

Sat Samapta Polres Tanah Karo Laksanakan KRYD, Wujud Nyata Antisipasi Gangguan Kamtibmas

Sabtu, 26 Juli 2025 - 23:01 WIB

Sosialisasi Ops Patuh Toba 2025, Satlantas Polres Tanah Karo Sasar Sopir Ekspedisi di Tigapanah

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:10 WIB

Kapolres Tanah Karo Tegas Soal Karhutla: “Asap Bukan Warisan, Stop Bakar Lahan!”

Berita Terbaru