Nasionaldetik.com , PEKANBARU— Pasca secara resmi di Lantik menjadi Gubernur Riau periode 2025-2030, H Abdul Wahid S.Pd.i M.Si bersama-sama Wakil Gubernur Riau, Ir H SF Hariyanto MT langsung Tancap Gas berkeliling (Road Show) kemasing-masing Kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Riau.
Semenjak semula situasi tetap berjalan dengan baik, aman dan kondusif, perlahan-lahan justru Gubernur Riau Abdul Wahid mulai menunjukkan sikap Arogansinya kepada seluruh bawahannya.
Dalam beberapa kesempatan, sikap Angkuh Gubernur Riau Abdul Wahid mulai terlihat dan dirasakan oleh Jajaran Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Tenaga Harian Lepas (THL) di Lingkungan Pemerintah Provinsi, bahkan yang awalnya Ramah dihadapan para Senior, kini sikap asli Abdul Wahid mulai dirasakan, dengan busung dadanya bak seperti sang Raja.
Gubernur Abdul Wahid Atraksi Seolah Jadi Pejabat Paling Bersih! Ketua KNPI Riau Ingatkan Soal Kasus Korupsi di DPRD, Larshen Yunus: “Haji Suparman Jadi Korbannya”
Bertempat di salah satu Bilangan di depan Masjid Mako Brimob Jalan Durian Kota Pekanbaru, hari ini Jum’at (7/3/2025) Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau hanya katakan, bahwa Seorang Pejabat yang Angkuh biasanya cepat jatuh ditengah jalan.
“Pak Gubernur Abdul Wahid yang kami hormati, saat ini yang dibutuhkan adalah Kerja…Kerja dan Kerja, jangan lagi main ilmu Atraksi ataupun intrik sana, intrik sini. Pak Gubernur jangan hanya pandai menyemprot Kepala OPD bahkan mempermalukan mereka dihadapan umum, tapi yang paling dibutuhkan adalah Kerjasama berbasis Kompetensi, bukan justru mengedepankan Mutasi Jabatan dari sisi kedekatakan saja. Ingat ya pak! Peristiwa hukum sewaktu Pak Gubernur masih aktif sebagai Anggota Dewan. Kita ini tidak ada yang bersih, tapi setidaknya jangan suka bermain Atraksi” tegas Larshen Yunus.
Ketua DPD KNPI Provinsi Riau itu juga sampaikan Keprihatinannya terhadap Plt Kadisdik Edi Rusma Dinata S.Pd M.Pd, yang tanpa dasar kena Semprot Gubernur Abdul Wahid. Sementara disatu sisi, Ketua PKB Provinsi Riau itu tidak ingat tentang kasus korupsi di DPRD yang mengorbankan Haji Suparman S.Sos M.Si.
“Mohon Izin Pak Gubernur Riau Abdul Wahid, Kritik Pedas ini bentuk rasa cinta kami terhadap bapak, tapi bapak juga harus ingat! bahwa ternyata dibalik Peristiwa Hukum sewaktu bapak masih Aktif sebagai Wakil Rakyat di Lembaga DPRD Provinsi Riau, yakni titip salam dari bapak Haji Suparman S.Sos M.Si, mantan Anggota Dewan sekaligus mantan Ketua DPRD Provinsi Riau dan mantan Bupati Rokan Hulu. Ayo Pak Gubri Abdul Wahid, Hormati semangat Supremasi Hukum di Republik ini” ajak Ketua KNPI Provinsi Riau, Larshen Yunus.
Terakhir, Aktivis Anti Korupsi Lulusan dari Kampus Universitas Riau (UNRI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu mengajak semua pihak untuk selalu Tabbayun dan Taat Azas. Baginya, semangat dalam Berbaik Sangka adalah akar dari segala Obat Kehidupan yang baik saat ini.
“Kalau ternyata Pak Gubernur Abdul Wahid semakin menjadi-jadi dengan Gaya Arogansi dan Sok Bersihnya, maka kami bersiap diri untuk Menelanjangi sekaligus Membongkar Tabir Misteri tentang Kasus Korupsi tersebut dihadapan Gerbang Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI di Jakarta. Salus Populi Supreme Lex Esto, bahwa Kepentingan Rakyat adalah Hukum Tertinggi” akhir Larshen Yunus, yang juga diketahui menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabungan Rakyat Prabowo Gibran (GARAPAN). ***
Penulis : Larsen Yunus
Ketua KNPI Provinsi Riau