Wako Lubuklinggau Rachmat Hidayat Tidak Ada Lobi Lobian Dalam Proses Lelang Jabatan
Lubuklinggau//nasionaldetik.com – Pemerintah Kota Lubuklinggau melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) melakukan tes karya tulis ilmiah dan wawancara seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama kota Lubuklinggau tahun 2025.
Sebelumnya jabatan tinggi pratama ada dua puluh enam orang yang mengikuti assessment di Bandung Jawa Barat.
Dalam sambutanya Kepala Dinas BKPSDM, Dien Chandra menyampaikan ada delapan lowongan jabatan yang kosong yakni Kadis kominfo, Kadis Pariwisata, Kadis P3APM, Kasat Pol PP, Kadis Dinkes, Kadis Pertanian, Kadis Pemadam Kebakaran, Sekwan DPRD.
Untuk jumlah peserta yang mengikuti seleksi berjumlah 26 orang diataranya PNS Kota Lubuklinggau ada 22 orang, 3 orang dari PNS Kab Musi Rawas dan 1 orang dari PNS Kab Muratara.
Untuk seleksi inj dengan beberapa tahapan yaitu seleksi administrasi, penilaian kompetensi, penilaian karya tulis dan wawancara.
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari daribtgl 6-8 maret 2025, untuk tim seleksi sendiri ada 5 orang terdiri dari Prof Zainudin, Prof Febrian, H Trisko Defriyansa, Aidil Rusman Eks Sekda Mura dan Kepala BKPSDM.
Wali Kota Lubuklinggau H Rachmat Hidayat saat diwawancarai mengatakan, ini kegiatan selanjutnya setelah rangkaian assessment di kota Bandung, hari ini kegiatan tes karya tulis ilmiah sesudah itu dilanjutkan wawancara ada 26 peserta yang ikut dalam pengisian jabatan dinas yang kosong.
“Hari ini peserta penulisan karya ilmiah besok langsung wawancara dengan tim seleksi yang sudah ditentukan tadi,” ujarnya.
Saat ditanya desas desus jual beli jabatan, wali kota H Rachmat Hidayat menanggapi kalau desas desus banyak, karena kita juga tidak pernah menceritakan yang bagus ditempat yang tidak bagus, menceritakan kejahatan ditempat yang orang bagus.
“Artinya kalau hal hal seperti itu pasti ada info yang miring jangan sampai dimanfaatkan oleh segelintir orang,” bebernya.
Jadi saya tegaskan pemerintah kota Lubuklinggau tidak ada jual beli jabatan karena kita menuntut profesional bekerja, kapabilitas, integritas serta loyalitas dalam bekerja.
“Jadi kami sampaikan kembali kepada peserta yang ikut lelang jabatan tidak ada jual beli jabatan, tidak ada cawe cawe lobi jabatan,” ungkap wako.
(Hairu)