BANDUNG
Tahun ini, masa Prapaskah bagi umat Kristiani bertepatan dengan ibadah Ramadan. Di Lapas Perempuan Bandung, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Kristiani turut menjalankan ibadah berpantang dan berpuasa selama 40 hari ke depan sebagai bagian dari refleksi spiritual mereka.
Sebagai bagian dari rangkaian ibadah Prapaskah, sebanyak 33 WBP perempuan dan 1 anak binaan dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung mengikuti misa Rabu Abu di Gereja Imanuel LPP Bandung.
Misa ini dipimpin oleh Diakon F. de P. Mammouth KSM, OSC dari Paroki Santa Odilia Cicadas, Bandung.
Misa Rabu Abu ini menjadi momen penting bagi umat Kristiani di lapas perempuan bandung, yang ditandai dengan pemberian abu di dahi sebagai simbol dimulainya masa pertobatan.
Tanda abu ini melambangkan penyesalan atas dosa-dosa serta doa mohon belas kasih Allah dalam perjalanan rohani mereka.
Kalapas Perempuan Bandung Gayatri berharap agar momentum Prapaskah dan Ramadan yang beriringan ini dapat menjadi sarana refleksi dan pembinaan rohani bagi seluruh WBP.
“Saya berharap para WBP dapat memanfaatkan masa ini untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, menjalani pembinaan dengan penuh kesadaran, serta membawa perubahan positif dalam kehidupan mereka,” ujar Gayatri.
Dengan adanya kebersamaan dalam ibadah Prapaskah dan Ramadan ini, suasana di Lapas Perempuan Bandung semakin diwarnai dengan semangat refleksi dan ketakwaan.
Para WBP diharapkan dapat memanfaatkan momen ini untuk mendekatkan diri kepada Tuhan serta menjalani masa binaan dengan penuh harapan dan perubahan positif.(AVID/ril)