GARUT, Nasionaldetik.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan menggelar Peringatan Hari Jadi ke-212 Kabupaten Garut (HJG) Tahun 2025 secara sederhana. Keputusan ini diambil sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang mengarahkan efisiensi anggaran.
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Budi Gan Gan Gumilar, mengungkapkan bahwa pelaksanaan HJG tahun ini juga selaras dengan Peraturan Daerah (Perda) yang mengamanatkan perayaan berlangsung sederhana dan khidmat.
“Inpres dengan Perda itu sebangun, sehingga Pak Pj Bupati memerintahkan kami untuk melaksanakan sesuai amanat tersebut,” ujarnya usai Rapat Hari Jadi Garut di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Senin (10/2/2025).
Menurutnya, peringatan akan berlangsung di Gedung Pendopo dengan peserta terbatas, yaitu Pj Bupati Garut, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah, Bupati dan Wakil Bupati terpilih, serta para asisten, dengan total 15 orang. Acara ini juga akan disiarkan melalui Zoom agar dapat diikuti oleh seluruh SKPD hingga tingkat kecamatan.
“Jadi tidak ada upacara seperti tahun lalu, kita sederhanakan sesuai arahan Presiden terkait kegiatan di tahun 2025,” tambahnya.
Meskipun sederhana, Peringatan HJG tetap mengikuti ketentuan Perda Nomor 30 Tahun 2011, yang mencakup ziarah ke makam Bupati Garut pertama, upacara peringatan, serta Rapat Paripurna di DPRD. Namun, jumlah peserta di DPRD dibatasi hanya 100 orang tanpa pendamping.
“Secara sederhana, di DPRD 100 orang. Forkopimda, anggota DPRD yang biasanya anggota DPRD itu didampingi oleh istrinya sekarang tidak,” katanya.
Selain itu, masyarakat tetap bisa berpartisipasi dalam memeriahkan perayaan yang akan digelar pada 18 Februari di SOR RAA Adiwijaya, tanpa menggunakan dana APBD.
Budi juga menegaskan bahwa peringatan akan digelar pada Senin, 17 Februari 2025, berdasarkan acuan dari Perda, jika Peringatan HJG jatuh pada hari libur, maka peringatannya tidak boleh dilaksanakan melebihi 2×24 jam dan pelaksanaan perayaan dapat ditarik ke hari sebelum ataupun berikutnya.
“Karena jatuhnya hari Minggu, dan itu dibolehkan menjadi tanggal 17 hari Senin. Karena dibolehkan di dalam perdanya,” pungkasnya.
Penulis : gilang
Pimred : Edi uban