Nasionoaldetik.com , Sukabumi – Bertempat di Wilayah Kota Sukabumi telah dilaksanakan kegiatan Kunjungan Kerja Dr.H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. ( Menteri Kebudayaan RI ) ke Wilayah Kota Sukabumi.(Rabu,29/01/2024).
Komandan Kodim 0607/ Kota Sukabumi Letkol Yudhi Hariyanto,S.Hub.Int.
Bersama Forkopimda mendampingi Kunjungan Dr.H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. ( Menteri Kebudayaan RI ) selaku penanggungjawab kegiatan Retno Raswaty, S.S,. M.Hum (Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun Kunjungan pertama ke Museum Prabu Siliwangi di Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath Jl. Merbabu Perum. Gading Kencana Asri Blok G. Kel. Karang Tengah Kec. Gunung Puyuh Kota Sukabumi dalam rangka menghadiri Seminar dan Pengukuhan Warga Kehormatan Waruka Sukabumi Pajajaran Museum Prabu Siliwangi.
Hadir dalam kegiatan ini Drs. Kusmana Hartadji,. MM ( PJ Walikota Sukabumi ) AKBP Rita Suwadi, S.H., S.I.K., M.M. ( Kapolres Sukabumi Kota ),
Putu Supadma Rudana ( Ketua Asosiasi Museum Indonesia ),
Heri Yogaswara ( Kepala BRIN )Hasan Ashari, M.Pd. ( PJ. Sekda Kota Sukabumi ,
Yudi Yustiawan ( Kaban Kesbangpol Kota Sukabumi )Punjul ( Kadisdik Kota Sukabumi ),H. Mohamad Muraz ( Ketua IPSI Kota Sukabumi )Prof., Dr., KH., Fajar Laksana ( Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al-Fath ),
Adi Bing Slamet ( Seniman/Budayawan Nasional),Ki Daus ( Seniman/Budayawan Nasonal )
Menteri Kebudayaan RI disambut oleh Forkopimda Kota Sukabumi dikediaman Prof., Dr., KH., Fajar Laksana ( Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al-Fath )
Penyambutan Menteri Kebudayaan RI dengan menggunakan sambutan adat sunda ( Mapag tamu agung oleh tim pencak silat maung bodas ).
Peninjauan museum Prabu Siliwangi Ponpes Modern Dzikir Al-Fath,
Penampilan Pencak Silat Maung bodas
Ponpes Modern Dzikir Al-Fath,
Pengukuhan Warga Kehormatan Waruka Sukabumi Pajajaran Museum Prabu Siliwangi kepada Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. ( Menteri Kebudayaan RI )
Dan Pemberian Cindera mata dari ( Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al-Fath ) kepada Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. ( Menteri Kebudayaan RI ).
Pembukaan festival maen bola lengeun seneu Boles( Main bola tangan api ) sebagai WBTBI / Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tingkat Nasional .
Penyampaian Prof., Dr., KH., Fajar Laksana ( Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al-Fath )
“Kebudayaan adalah hasil cipta, karya, dan intelektual manusia yang mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, teknologi, seni, dan peraturan. Namun, perhatian terhadap kebudayaan, terutama dalam bentuk anggaran dan fasilitas, masih sangat minim.
Salah satu cara melestarikan kebudayaan adalah dengan membangun dan mengembangkan museum sebagai pusat edukasi dan penelitian. Museum bukan hanya tempat mengenang masa lalu, tetapi juga sarana untuk belajar dan merancang masa depan yang lebih baik.
Negara yang maju dapat dilihat dari banyaknya museum yang dimiliki, karena museum mencerminkan kepedulian suatu bangsa terhadap sejarah dan kebudayaannya. Oleh karena itu, kita perlu memperjuangkan keberadaan museum sebagai rumah kebudayaan, agar generasi mendatang dapat memahami dan menghargai warisan leluhur kita.,” Pungkasnya.
Dr.H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. ( Menteri Kebudayaan RI )dalam sambutannya,
“Pesantren Al Fath ini sangat unik dan apresiasi atas upaya-upaya yang telah ikut membangun dan memajukan warisan budaya khususnya tanah sunda.
Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, baik dalam bentuk warisan budaya tak benda, peninggalan arkeologi, maupun tradisi yang terus berkembang.
Indonesia adalah salah satu negara dengan
keberagaman budaya terbesar di dunia.
Ini menjadi bukti bahwa budaya dan sejarah kita harus terus dijaga, dipelajari, dan dr dikembangkan.
Museum, seperti Museum Prabu Siliwangi, memiliki peran penting dalam pelestarian budaya. Museum bukan hanya tempat penyimpanan artefak, tetapi juga pusat pembelajaran, inspirasi, dan literasi sejarah serta budaya.
Dengan semakin banyaknya museum di Indonesia, kesadaran masyarakat terhadap warisan budaya nasional dapat meningkat.
Selain pelestarian, kita juga harus mengembangkan dan memanfaatkan budaya sebagai bagian dari industri kreatif dan ekonomi budaya, sebagaimana yang telah dilakukan negara-negara lain seperti Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Pesantren juga memiliki peran strategis dalam menjaga dan memajukan budaya yang sesuai dengan nilai-nilai lokal ,”Pungkasnya.
Kegiatan dilanjutkan kunjungan ke Museum Tionghoa Soekaboemi, Kompleks Danalaga Square, Jalan Pajagalan, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Sekaligus Pertemuan dengan komunitas Sukabumi diantaranya Komunitas Kipahare dan Komunitas Tionghoa.
Penulis : Pendim 0607
Pimred : Edi uban