Jatam Sumber Manjing Memperbudayakan Cabai Keriting Untuk Kesejahteraan Masyarakat 

- Redaksi

Kamis, 30 Januari 2025 - 09:54 WIB

4089 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com , malang – Budidaya Cabai keriting
tanam cabai di musim hujan
jama’ah tani Muhammadiyah (JATAM) Sumber manjing wetan.
Kab. Malang,Jawa Timur.kamis 30/ 1/ 2025

Sistem tanam menyiapkan .
1500. poly bag ukuran 50- 50 media tanam. jenis benih Cabai keriting
sayur yang mana kumo diti.
sangat di butuh kan masarakat
pada umum nya.
Musim hujan memiliki pengaruh yang signifikan dalam budidaya tanaman cabai. Dalam hal ini, tanaman cabai dapat mengalami beberapa perubahan dan tantangan yang perlu diperhatikan oleh para petani. Salah satu pengaruh utama musim hujan adalah peningkatan kelembaban. Kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan penyakit pada tanaman cabai. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk memastikan sirkulasi udara yang baik dan menjaga tanaman tetap kering untuk mencegah infeksi penyakit.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, musim hujan juga dapat mempengaruhi ketersediaan air bagi tanaman cabai. Jika hujan terlalu sering atau terlalu lebat, tanaman cabai dapat tergenang air dan akar mereka dapat membusuk. Di sisi lain, jika hujan jarang atau tidak ada sama sekali, tanaman cabai dapat mengalami kekeringan dan pertumbuhan mereka akan terhambat. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk mengatur irigasi yang tepat untuk menjaga kelembaban tanah yang optimal. Namun, bukan berarti budidaya tanaman cabai selama musim hujan tidak mungkin. Dengan perencanaan dan perawatan yang tepat, petani dapat mengatasi tantangan yang muncul selama musim hujan dan tetap memperoleh hasil yang baik, Eko setiawan mentor. Petani cabai dari Kecamatan Sumber manjing Kabupaten Malang.

Baca Juga :  Perjuangan Dokter Iskak, Dari RumahSakit Hingga Medan Pertempuran

Bekerjasama dengan, PT.BISI
Internasional.
kerap terjadi di berbagai musim seperti di musim penghujan adalah serangan layu, busuk batang, dan antraknosa/patek. Merepotkan memang, apabila tanaman cabai kita sampai terkena beberapa kendala tersebut. Efek yang bisa ditimbulkan sudah tidak tanggung-tanggung lagi, yakni mengakibatkan kematian tanaman. Oleh sebab itu, adanya ini kita akan tentang rasa pahit yang dirasakan ketika budidaya tanaman cabai dimusim penghujan. Dengan harapan kita akan sama-sama belajar mempersiapkan langkah terbaik kita untuk menghadapi musim hujan ketika budidaya tanaman cabai.tuturnya.

Pondasi adalah kunci, berperan penting sebagai penentu tingkat keberhasilan budidaya tanaman cabai. Pondasi yang dimaksud baik itu bedengan maupun pemupukan dasar. Himbauan dari persiapan menghadapi musim penghujan, sebaiknya membuat bedengan yang cukup besar dan pastikan plastik mulsa bisa menutup keseluruhan bedengan. Menurut batas minimal pembuatan bedengan dengan lebar 100 cm dan tinggi 50-60 cm. Beliau menjelaskan, keterkaitan pembuatan bedengan yang besar adalah untuk mengantisipasi genang air sampai ke akar tanaman. Air yang terlalu lama menggenang dan sampai menyentuh akar, bisa mengakibatkan busuk akar.

Baca Juga :  Majalengka Mengadakan Festival Gedong Gincu Hari HUT Korpri Ke 53

Selain itu, pembuatan permukaan bedengan sebisa mungkin setengah oval mencembung. Tujuannya ketika diguyur air hujan, air dapat langsung mengalir terbuang kebawah menuju parit, tidak tergenang pada area permukaan bedengan. Terlepas dari pembuatan bedengan, ada juga hal yang perlu diperhatikan yakni pembuatan parit. Parit berperan sebagai sistem drainase atau jalannya air mengalir. Menurut beliau, pembuatan parit dengan lebar 50 cm dan dibuat sedikit miring. Mengapa begitu? Agar air bisa mengalir dari ketinggian sampai kerendah atau tempat pembuangan. Sehingga dengan cara ini, akan mengurangi potensi genangan air pada area lahan.

Pengaturan jarak tanam pada bedengan juga berperan penting dalam persiapan menghadapi musim hujan. Jarak tanam yang beliau gunakan adalah 50 cm x 50 cm. Berbicara tentang jarak tanam, apabila kita mengaplikasikan jarak tanam yang terlalu dekat akan memicu kelembaban terutama dimusim penghujan. Kunci dari munculnya jamur patogen dimulai dengan kelembaban yang tinggi. Oleh sebab itu, pengaturan jarak tanam termasuk hal penting yang perlu diperhatikan.
pungkasnya.,

Penulis : Sunarto

Pimred : Edi uban

Berita Terkait

Polres Jombang Gelar Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1446 H/ 2025 M
Polsek Sawahan Sigap Tangani Longsor di Dusun Tiling
Silahturahmi pengurus P2RPTI DPD Jawa Timur dengan Rekan Media untuk Sosialisasi ke Masyarakat
Tokoh Masyarakat Kabupaten Sidoarjo Bersiap Menggerakkan Roda Perekonomian Dengan Membentuk UMKM
Generasi Millenial Bojonegoro antusias meningkatkan perekonomian kreatif dan mandiri
Silahturahmi Bertema Jadilah Perwira Yang Inovatif
Sambangi SMKN 1 Panggul, TNI Cetak Pemimpin Muda Berkarakter
Antisipasi Longsor, Babinsa Desa Gayam Bersama Warga Bangun Tanggul Penahan Jalan.

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 13:22 WIB

Kasipem Desa Hajran Keluhkan Gaji Tak Kunjung cair

Rabu, 29 Januari 2025 - 17:38 WIB

*Perempuan Penjual Narkoba di Dalam Rumahnya Diringkus Polisi*

Rabu, 29 Januari 2025 - 17:28 WIB

Babinsa Koramil 07/Salak Dukung UMKM, Motivasi Warga Tingkatkan Perekonomian

Rabu, 29 Januari 2025 - 04:30 WIB

Waduh Denda BPH Migas ke SPBU Kasam Malah di Bebankan Ke Karyawan

Selasa, 28 Januari 2025 - 04:24 WIB

Kementan Pastikan Brebes Penyangga Pangan Nasional

Senin, 27 Januari 2025 - 16:56 WIB

*PC IPPNU Kota Tanjungbalai Apresiasi Program Jaksa Masuk Sekolah*

Senin, 27 Januari 2025 - 16:48 WIB

Koptu Fery Babinsa Koramil 02/Sidikalang Dorong Kemajuan Usaha Mikro Melalui Komsos dengan Pemilik Bengkel Mobil Sidikalang, Dairi Sumut

Senin, 27 Januari 2025 - 16:43 WIB

*Cegah Macet Pada Lokasi Penjual Jajanan Malam, Sat Lantas Polres Tanjung Balai Sambangi Para Pedagang*

Berita Terbaru