Muratara//nasionaldetik.com – Anggaran Belanja Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Muratara Tahun Anggaran 2024 menuai sorotan dari penggiat Anti Korupsi wilayah Muratara Lubuklinggau Musi Rawas.
Adapun kegiatan dan belanja yang dianggap penting dalam menyerap aspirasi masyarakat yakni belanja musrembang yang hampir menelan anggaran 800 juta, secara rinci kegiatan yang dilaksanakan di 8 kecamatan dan di pemkab berupa makan minum, honor, ATK, perjalanan dinas dalam daerah, kalau kita hitung itu biaya Musrenbang di setiap kecamatan itu hanya kisaran 35 juta, sekali kegiatan di kecamatan. Kalau lebih dari biaya itu artinya ada penyimpangan yang terjadi.
Begitu juga item belanja pada Analisis Kondisi Daerah dan Permasalahan serta Isu Strategis Daerah, yang sangat rawan sekali korupsi pada belanja perjalanan dinas, dimana kita lihat perjalanan dinas yang hampir banyak menggunakan nya yaitu Kepala Badan (Kaban), bisa jadi sebulan itu 2 atau 3 kali melakukan dinas luar dengan keterangan konsultasi, menghadiri acara dan undangan luar kota, ungkap Ahmad selaku penggiat anti korupsi.
Dengan nada keras Ahmad dari LSM ketika diwawancarai awak media nasional detik.com Sabtu (18/1/2025) menuturkan akan melaporkan ke APH belanja di BAPPEDA yang disinyalir penyimpangan terutama anggaran belanja perjalanan dinas, tutur nya.
“Bukan hal yang tabu lagi kalau terkait perjalanan dinas pada dinas maupun badan dalam melakukan dinas luar bukan kecil anggaran biaya sekali dikeluarkan untuk satu orang, ini perlu hati hati untuk pejabat atau kadis maupun kaban serta pejabat lain nya dalam melakukan perjalanan dinas dalam sebulan, dan bisa dihitung sebulan berapa kali, karena perjalanan dinas Ini bisa dimanipulasi, apalagi perjalanan dinas dalam daerah yang hanya dilakukan kunjungan nya ke lapangan, dan ini bisa di manipulasi, makanya Kita kumpul kan data pendukung nya untuk bahan kita laporkan nanti” pungkas Ahmad.
Terpisah awak media mencoba menghubungi Kaban BAPPEDA Amrullah ST melalui pesan singkat WhatsApp Namun tidak ada tanggapan hingga berita ini naik. (Khairu)