MEEDAN
Seorang pasien penderita saraf terjepit bernama Arul menyampaikan kekecewaannya terhadap pelayanan yang diterimanya di Rumah Sakit Haji Adam Malik (RS HAM) Medan, Kamis (9/1) sekitar pukul 10.12 Wib.
Tidak hanya merasa diabaikan oleh perawat, Arul yang merupakan sekretaris Satgas DPC GRIB Jaya Deli Serdang itu, juga mengaku mendapat perlakuan arogan dari petugas keamanan rumah sakit.
Arul tiba di rumah sakit sekitar pukul 08.15 WIB untuk mendaftar dan mengantr demi mendapatkan perawatan.
Namun, hingga lebih dari pukul 10.00 WIB, ia belum mendapatkan tindakan medis meskipun kondisinya tengah memburuk.
Yang lebih mengecewakan, perawat yang seharusnya menangani dirinya justru meninggalkan tempat tanpa memberikan alasan atau informasi kepada pasien.
“Saya sudah datang pagi-pagi, tapi malah disuruh menunggu lama tanpa ada tindakan. Padahal, rasa sakit saya semakin parah. Saya melihat perawat yang seharusnya menangani malah pergi begitu saja,” ungkap Arul dengan nada kecewa.
Tidak hanya itu, Arul juga mengeluhkan sikap petugas keamanan (security) rumah sakit yang dianggap arogan dan tidak membantu.
Ketika dirinya mencoba meminta bantuan untuk mencari perawat, respons yang diberikan tidak hanya lambat tetapi juga disertai nada tinggi yang tidak pantas.
“Bukannya membantu, petugas keamanan malah berbicara dengan nada kasar dan tidak memberikan solusi. Saya sedang kesakitan, tapi malah diperlakukan seperti itu,” tambah Arul.
Kekecewaan ini mencerminkan perlunya perbaikan pada pelayanan RS HAM, baik dari sisi tenaga kesehatan maupun petugas keamanan, agar dapat lebih tanggap dan empati terhadap pasien yang membutuhkan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RS HAM belum berhasil dikonfirmasi untuk memberikan tanggapan resmi terkait keluhan yang disampaikan pasien.(red)