MEDAN
Malang benar nasib Nurmalia (60), seorang ibu yang bersama dua anaknya menjadi korban penganiayaan oleh oknum pensiunan TNI berinisial LS.
Salah satu anaknya,
Ardiansyah berujung meninggal dunia akibat luka parah yang
dialaminya.
Hingga kini, keadilan belum juga berpihak kepada mereka, meski laporan telah disampaikan ke Polsek Medan Tembung lebih dari lima bulan lamanya.
Tragedi ini bermula ketika LS diduga memukul Ardiansyah dengan helm di bagian kepala menyebabkan pembekuan darah yang fatal.
“Anak saya meninggal dunia karena pembekuan darah di kepala akibat pemukulan LS. Laporan kami sudah lima bulan, tetapi hingga kini tidak ada tindakan dan LS masih bebas
berkeliaran,” ujar Nurmalia dengan beelinang air mata kepada wartawan, Selasa (7/1/2025) malam
Nurmalia menjelaskan, hasil pemeriksaan dari RS Citra Medika, Jalan Medan-Batang Kuis, mengonfirmasi bahwa anaknya menderita pembekuan darah di kepala bagian kiri belakang.
“Setiap hari almarhum
kesakitan sambil memegang kepala. Itu sangat menyiksa kami,” imbuhnya.
Tidak hanya Ardiansyah Nurmalia dan anaknya yang lain, Muhammad Arwin (41). juga menjadi korban penganiayaan brutal.
Mereka dipukul menggunakan pistol oleh LS, dibantu istri dan anak-anaknya.
“Saya dan Arwin dipukul menggunakan pistol hingga jatuh. Setelah itu, istri dan anak-anak LS menginjak-injak saya hingga tidak berdaya,” tutur Nurmalia.
Yang lebih memilukan, setelah kematian Ardiansyah, keluarga LS diduga mengejek Nurmalia dan keluarganya.
“Saat anak saya meninggal, istri LS mengejek kami dengan berkata ‘mampus anaknya mati karena komplikasi.’ Dimana rasa kemanusiaan mereka?” ujar Nurmalia penuh kesedihan.
Nurmalia juga mengungkap bahwa salah satu keluarga LS, yang diduga seorang oknum wartawan dengan panggilan “KS, ikut menghina dan meremehkan laporan mereka.
“Dia bilang, ‘laporan kalian tidak akan ditanggapi karena saya sudah mengatur pihak kepolisian.’ Itu sungguh menyakitkan,’ katanya.
Atas kejadian ini, Nurmalia memohon kepada Kapolrestabes Medan untuk mengambil alih laporan dari Polsek Medan Tembung agar mendapatkan keadilan.yang layak.
“Kami ini orang susah Pak. Kami hanya ingin keadilan atas apa yang terjadi pada anak saya. Mohon bantu kami,” tutupnya dengan harap.
Sementara itu, Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson Sitompul, ketika dikonfirmasi terkait kasus ini, memberikan tanggapan melalui pesan WhatsApp, Rabu (8/1/2025).
“Trims infonya, besok jika berkenan suruh saja pelapor/korbannya temui saya, jawabnya.
Kasus ini masih menjadi sorotan,mengingat laporan yang sudah berlarut-larut tanpa tindakan tegas, sementara pelaku diduga masih bebas berkeliaran. (irvan)