TULUNGAGUNG,Nasionaldetik.com – Sosok pendakwah kontroversial mendapat penolakan dari elemen masyarakat di Tulungagung Jawa Timur yang tergabung dalam AMT Aliansi masyarakat Tulungagung, Habib Syech Abdul Qodir Assegaf pendakwah yang mengklaim hak cipta lagu perjuangan warga Nahdliyin “Yalal Wathon” ditolak kedatangannya karena dianggap sebagai sosok yang ingin membelokkan sejarah.
Sejumlah ormas diantaranya AMT PWI LS PNIB melakukan aksi penolakan kedatangan Habib dengan aksi kirab merah putih sepanjang 200 meter dan membentangkan berbagai spanduk. Massa sekitar 5000 an orang long march dari jalan Ahmad Yani melintas Alun Alun berakhir di DPRD Tulungagung menyuarakan penolakan sosok yang membelokkan sejarah secara terang-terangan.
“Sejarah bangsa harus diselamatkan dari upaya pembelokan dan manipulasi untuk kepentingan pribadi. Kami menolak dengan tegas kehadiran Habib Syech Abdul Qodir Assegaf di Tulungagung maupun kota-kota lainnya di Jawa Timur dan Seluruh Indonesia dengan tujuan memprovokasi warga agar buta sejarah” ungkap Gus Wal selaku Ketua Umum PNIB usai melakukan kirab merah putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gus Wal menyoroti kehadiran habib syech Abdul Qodir Assegaf dan pendakwah non pribumi lainya pada faktanya lebih banyak membuat bingung masyarakat dan lebih banyak mudhorotnya mafsadahnya daripada manfaatnya. Perjuangan para pendiri bangsa seolah tidak akan berhasil tanpa bantuan mereka.
“Sejarah perjuangan bangsa sudah final, kalau ada yang mencoba mendompleng sejarah akan berhadapan dengan jutaan warga Indonesia. Pendakwah Imigran impor datang berduyun-duyun saat situasi sudah aman dan merdeka. Mereka memprovokasi masyarakat dengan dalil-dalil Agama, ini menjadi ciri-ciri gerakan Wahabi yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa” lanjut Gus Wal.
Gus Wal bersama PNIB dan ormas lintas agama budaya dan kebhinekaan lainnya mendesak Pemerintah untuk mewajibkan sertifikasi pendakwah. Hal tersebut dirasa penting agar masyarakat tidak terjebak oleh kepentingan pribadi dan kelompok pendakwah.
“Sertifikasi pendakwah menjadi hal yang penting segera dilakukan dalam rangka menangkal pengaruh asing yang mengadu domba bangsa. Serifikasi Ulama’ maupun Da’i bukan untuk menghalangi jalan dakwah, tetapi justru menguatkan jalan dakwah yang benar dan tidak memutarbalikkan fakta sejarah. Pendakwah yang cenderung berkata hoax harus dibatasi atau dihukum karena menimbulkan keresahan di masyarakat” imbuh Gus Wal di akhir pernyataannya.” ( Edi/Red)