Boyolali//nasionaldetik.com – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam, Polres Boyolali dan Kodim 0724/Boyolali menggelar apel siaga bencana bersama lintas sektoral yang berlangsung di lapangan Apel Mapolres Boyolali. Jl. Solo – Semarang Desa Ngadirejo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali, Senin ( 09/12/24)
Apel tersebut dipimpin langsung Plt. Kapolres Boyolali AKBP Budi Andhy Buono, S.H.S.I.K M.H.
Plt. Kapolres Boyolali AKBP Budi Andhy Buono, S.H.S.I.K M.H. menyampaikan Apel ini digelar sebagai komitmen dalam membangun sinergi untuk menghadapi ancaman bencana alam yang terjadi di Kabupaten Boyolali.
Menurut Kapolres, apel ini dilaksanakan guna mengecek kesiapan personel, peralatan, dan koordinasi antar instansi dalam menghadapi berbagai jenis bencana alam.
Kapolres juga berharap dengan dilaksanakannya apel ini, anggota TNI-Polri bersama instansi terkait dapat lebih peka dan peduli terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat dan berperan aktif dalam membantu masyarakat terutama pada penanganan bencana alam.
Hal senada disampaikan Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo, S.Pd.M.Han. Pihaknya menyampaikan bahwa TNI dari Kodim 0724/Boyolali juga menerjunkan anggota dan siap membantu dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di wilayah Kabupaten Boyolali
Tambah Dandim, pentingnya sinergitas dalam penanggulangan bencana yang dapat terwujud melalui kegiatan ini. “Kegiatan apel gelar pasukan siaga bencana ini bertujuan untuk menunjukkan kesiapsiagaan dalam melaksanakan penanggulangan bencana, kesiapan personil, materiil, sarana prasarana, serta sinergitas antar satuan dalam melaksanakan tugas penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Boyolali,” ujarnya
Dandim juga mengingatkan bahwa Kabupaten Boyolali memiliki beberapa potensi bencana alam yang perlu diwaspadai, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung dan ancaman gunung Merapi, Menurutnya, memahami potensi bencana tersebut menjadi langkah awal dalam mempersiapkan segala sesuatunya agar dampaknya dapat diminimalisir. “Kita semua menyadari, bahwa bencana alam memang tidak dapat dihindari, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana upaya kita semua untuk dapat meminimalisir dampak yang mungkin terjadi akibat bencana tersebut atau yang biasa disebut dengan mitigasi bencana”
Apel kesiapsiagaan ini bukan hanya tentang alat dan perlengkapan, tetapi juga koordinasi dan kesiapan mental dalam menghadapi situasi darurat. kita harus mampu bekerja sama, saling mendukung, dan cepat tanggap dalam merespons setiap potensi bencana” pungkas Dandim
(Agus rodo Kemplu)