PNIB : Hormati Masa Tenang Pilkada, Jangan Rusak Persatuan Indonesia Dengan Money Politik.

edisupriadi

- Redaksi

Minggu, 24 November 2024 - 13:45 WIB

40128 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JOMBANG, Nasionaldetik.com – Money politik selalu menjadi persoalan besar dalam perhelatan Pemilu dari waktu ke waktu. Transaksi jual beli suara dukungan untuk memperoleh kemenangan dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Demokrasi dan kebebasan politik seakan dibungkam oleh kepentingan kekuasan, seseorang mendukung bukan berdasarkan kapasitasnya tetapi karena uang atau imbalan yang diberikan.

Masa tenang Pilkada 2024 ini dalam beberapa kasus sebelumnya menjadi moment Paslon bersama tim suksesnya untuk berburu suara siapa yang bisa dibeli. Alokasi dana yang cukup menggiurkan sebagian besar diterima oleh pemilih yang buta politik. Menggoda pemilih dengan imbalan amplop ataupun sejenisnya disaat kondisi ekonomi rakyat sedang sulit, menjadi sesuatu yang sulit untuk ditolak.

Ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) melalui ketua umumnya Gus Wal mengingatkan akan bahaya politik uang bagi persatuan Indonesia dan kesatuan bangsa. Menurut Gus Wal praktik politik uang telah merusak mental bangsa dari bermartabat menjadi pragmatis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Money politik usia manfaatnya hanya sehari pada saat menerima, selanjutnya apabila calon yang memberi kita uang itu menang, maka selama 5 tahun suara kita dibungkam. Kita penerima money politik tidak berhak bersuara, menyampaikan pendapat bahkan protes saat kepala daerah melakukan pelanggaran aturan karena suara kita sudah dibeli di awal” ungkap Gus Wal menyampaikan pandangannya.

Baca Juga :  Jelang HUT Polri ke-79 dan Tahun Baru Islam, Polres Jombang Gelar Liwetan Bhayangkara

Di sisi lain money politik akan menimbulkan banyak manipulasi dan korupsi bagi para pelakunya. Gus Wal kembali menegaskan bahaya politik uang bagi sesama pemilih yang berbeda dukungan.

“Uang yang disediakan untuk money politik sebagian besar bukan diambil dari dompet pribadi paslon. Tetapi dibiayai oleh bohir-bohir yang punya agenda besar menguasai proyek-proyek di daerah jika kepala daerah yang didukungnya menang. Mereka akan mendapatkan keuntungan berlipat dari proyek kongkalikong dengan kepala daerah. Jadi otak korupsi sudah ada sejak dalam pikiran saat ada jadwal Pilkada dan celakanya itu menyeret hak warga yang tidak tahu apa-apa dengan iming-iming uang ataupun sembako dan sejenisnya” jelas Gus Wal.

Aparat penegak Hukum Polri TNI, KPU dan Bawaslu terus menyuarakan gerakan anti money politik yang masuk unsur pidana gratifikasi. Menurut Gus Wal, kunci utamanya justru ada pada kesadaran masyarakat sendiri.

Baca Juga :  Polresta Banyuwangi-Polsek Kalibaru Ajak Warga Bijak dalam Pembelian BBM

“PNIB menghimbau kepada segenap lapisan masyarakat di masa tenang Pilkada serentak ini untuk menolak money politik. Memberi penyadaran kepada masyarakat akan bahaya money politik bagi persatuan bangsa. Di beberapa daerah sudah terjadi kasus perseteruan sesama pendukung Paslon karena saling berebut amplop dari timses. Ada pula perkelahian antar tim ses karena berebut suara warga yang akan diguyur serangan fajar. Pilkada dengan money politik menjadi ajang adu domba sesama masyarakat. Untuk itu mari kita jaga persatuan bangsa dengan cara menolak money politik” kata Gus Wal.

“Kalau ada himbauan provokasi yang menyebutkan : Terima uangnya jangan pilih paslonnya, itu menjadi sikap tidak tegas. Kalau mau tolak semuanya, menang atau kalah pilihan kita, namun kita masih punya hak demokrasi menyuarakan kebenaran karena kita tidak terbeli oleh politik uang”.
Terakhir Gus Wal berpesan untuk tetap mengutamakan Persatuan Indonesia dan menjaga perdamaian baik sebelum ataupun sesudah pilkada serentak 2024, pungkas Gus Wal.

Berita Terkait

Perjudian Sabung Ayam dan Dadu Desa Lempeni Kecamatan Tempeh Lumajang Omsite 100 Juta;Beranikah Penegak Hukum Polres Lumajang Tertibkan
Kapolres Nganjuk Hadiri Upacara HUT TNI ke-80, Wujudkan Sinergi Forkopimda Lewat Kejutan Spesial
Pancasila Tak Tergantikan dan Landasan Fundamental Persatuan Bangsa
Jaga Jantung Sehat, Dinkes Pacitan Ajak Warga Cegah Serangan Mendadak
DUGAAN PUNGLI DI SMA NEGERI 1 NGIMBANG, MELANGGAR PRINSIP SUKARELA PENDIDIKAN
Janji Tinggal Janji! Warga Dusun Gading Tuntut PT Lentera Grup Lunasi Kompensasi Rp100 Juta
Jelang HUT ke-80 TNI, Kodim 0807 Tulungagung Gelar Pangan Murah di GOR Sembung
Mahasiswa UM Menyusuri Gelap, Menyalakan Jiwa Patriotik

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 23:17 WIB

Diduga Akibat Korsleting Listrik, Rumah Warga Negeri Katon Ludes Terbakar — Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:47 WIB

Jalin Sinergitas Dengan Jurnalis, Polres Pesawaran Sambangi kantor FKW-KP

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:35 WIB

Bantuan Alsintan dan Produksi Pupuk Organik Cair Dorong Produktifitas Pertanian Pesawaran

Jumat, 3 Oktober 2025 - 14:39 WIB

Tingkatkan disiplin dan kesadaran Masyarakat, Sat Lantas Pesawaran Edukasi Tertib Berlalu Lintas

Kamis, 2 Oktober 2025 - 11:05 WIB

Dugaan Monopoli Bahan Baku di Dapur MBG Pesawaran: Jurnalis Dipaksa Hapus Rekaman Konfirmasi

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:59 WIB

Mahasiswa ITERA Dirikan Sanggar Tani SIPETANI di Desa Bagelen, Dorong Pertanian Modern dan Produktifitas Petani

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:44 WIB

Gerak Cepat Tekab 308 Presisi Polsek Tegineneng Ungkap Penggelapan Sepeda Motor, Pelaku Utama Dalam Pengejaran

Jumat, 19 September 2025 - 16:51 WIB

Pemkab Pesawaran Mantapkan Langkah Percepatan Penanganan Stunting Lewat Rakor TPPS

Berita Terbaru