PNIB : Waspada HTI Khilafah Terorisme & Pemalsuan, Pencurian Dan Perampokan Sejarah Peradaban untuk Memecah belah Indonesia

- Redaksi

Kamis, 21 November 2024 - 15:07 WIB

4075 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasionaldetik.com , Jombang – Pemalsuan nama asli leluhur baik raja atau waliyullah ataupun ulama’ asli nusantara beserta sejarah dan peradabanya semakin mengkhawatirkan dan digunakan sebagai propoganda untuk menghancurkan bangsa Indonesia agar terpecah belah. Kamis (21/11/24)

Dalam teori strategi penjajahan, untuk menguasai negara beserta SDA-nya salah satu cara dengan agresi militer. Namun ada cara lain yang lebih halusyaitu dengan cara memalsukan, mencuri, merampok hingga memanipulasi sejarah peradaban bangsa.

“Dengan mengaburkan sejarah, pihak penjajah berusaha memanipulasi sejarah sebuah bangsa. Rakyat bangsa tersebut dibuat buta sejarah dan saling berperang saudara, dan kehancuran bangsa berpotensi dengan terpecah menjadi beberapa bagian. Setelah terpecah, salah satu bagiannya lebih mudah dikuasai pihak asing untuk mengeruk kekayaan alamnya” ungkap Gus Wal Ketua Umum PNIB

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gus Wal juga menyoroti maraknya kelompok kelompok berideologi khilafah menyebarkan manipulasi sejarah dengan mengatasnamakana Agama.

Kelompok Khilafah, HTI, Khilafatul Muslimin, secara nyata dan terang terangan berupaya memalsukan sejarah peradaban bangsa Indonesia. Ulama dan pendakwah impor didewakan serta dianggap sebagai pahlawan masa lalu dan masa depan bangsa. Mereka mengancam dengan hukum Agama jika tidak patuh pada sosok yang berasal dari Arab dan Timur Tengah tersebut. Bangsa ini bisa terkena azab jika melawan perintahnya. Ini telah terjadi dan tidak sedikit yang meyakininya hingga konflik horizontal akibat provokasi mengkafirkan kelompok lain terjadi dimana-mana” lanjur Gus Wal

Baca Juga :  Rapat Koordinasi PAN Mantapkan Dukungan: 3500 Kader Siap Menangkan Paslon Mardinoto"

PNIB yang selama ini konsisten melawan potensi, aksi hingga dampak dari aksi intoleransi tidak henti menyuarakan penolakan pada kelompok yang anti Pancasila dan Kebhinekaan tersebut.

“Intoleransi itu ibu kandung yang melahirkan radikalisme dan terorisme. Kebencian yang sengaja diciptakan demi mencerai beraikan persatuan bangsa dilakukan secara massive. Rakyat dan bangsa Indonesia yang masih mencintai NKRI wajib menolak upaya mereka jika tidak ingin kita berujung seperti Suriah dan Afghanistan. Ngaji Pancasila atau Ngaji Sejarah Peradaban perlu digalakkan atau para da’i penceramah di setiap pengajian, majlis ta’lim, majlis dzikir, seminar, ataupun saresehan wajib kiranya menyelipkan kajian sejarah peradaban bangsa Indonesia untuk membendung upaya pemalsuan, pencurian, dan perampokan sejarah dan peradaban bangsa Indonesia dengan mengaitkannya dengan sejarah ataupun sosok ghoib dari luar negeri yang diklaim sebagai sosok tokoh sentral, serta dikaitkan dengan khilafah” kata Gus Wal

Baca Juga :  PNIB Peduli Musibah Bencana Alam di Malang Selatan, Bergandeng Tangan Merajut Persatuan Indonesia, Kesetaraan Dan Solidaritas.

Gus Wal menegaskan akan keberadaan kelompok Khilafah dan Wahabi yang ada di seluruh dunia. Mereka didukung ideologi negara penjajah yang membiayai aksi-aksi provokasi di tiap negara.

“Yang perlu kita sadari dan pahami bahwa khilafah wahabi adalah sumber dari segala bentuk Intoleransi Radikalisme separatisme terorisme yang terjadi tak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Jangan sampai pribumi rakyat Indonesia yang terdiri dari berbagai agama, suku bangsa dari Sabang sampai Merauke diperbudak dinegerinya sendiri oleh kaum sarabpatigenah. Imigran sengkuni pengkhianat negeri, dan jangan sampai Indonesia yang berideologi Pancasila berganti menjadi negara berpaham Wahabi yang penuh dengan Intoleransi Radikalisme separatisme Terorisme. Sekali lagi rakyat Indonesia tak boleh kalah, dan Pemerintah wajib segera hadir” pungkas Gus Wal

Penulis : Tim PNIB

pimred : Edi uban

Berita Terkait

Polres Nganjuk Imbau Pelaku Penganiayaan Santri di Prambon Segera Menyerahkan Diri
Dandim 0806/Trenggalek Tinjau Rencana Pembangunan Dapur Sehat di Desa Gayam
Polres Nganjuk Ungkap Pelaku Perampokan Minimarket di Loceret dan Warujayeng
Polisi Lakukan Olah TKP Ditemukannya Orang Meninggal di Desa Plosokandang Kedungwaru
Ketua Umum NR Icang Rahardian SH MH Menghadiri  Pelantikan 4 Pengurus Daerah DPD IWO Indonesia di Jawa Timur
Korem 081/DSJ Terima Tim Dalproggar Kodam V/Brawijaya
Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Serda Yudi Bantu Petani Tanam Padi
Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Polres Nganjuk Gelar Penyekatan Kedaerahan di Wilayah Perbatasan

Berita Terkait

Rabu, 11 Desember 2024 - 15:21 WIB

Ketua AJO-L Tanggamus bereaksi Terkait Pembagian Zonasi Oleh Apdesi Tanggamus

Rabu, 11 Desember 2024 - 14:52 WIB

Polda Lampung Tahan 2 Tersangka Korupsi Penyimpangan Dana BUMAKAM di Tulang Bawang

Rabu, 11 Desember 2024 - 14:40 WIB

27 November 2024 Sudah Berlalu,Aries Sandi Supriyanto Menang Pilkada Pesawaran Satu Putaran,FK-WKP Berharap Bisa Diterima Semua Pihak

Rabu, 11 Desember 2024 - 14:21 WIB

Warga Bandar Agung suoh Menjerit ,keluhkan Luapan Air Sungai Yang Tak Kunjung Ada Perhatian

Selasa, 10 Desember 2024 - 10:00 WIB

Polda Lampung Tegaskan Tidak Ada Penolakan Laporan Masyarakat, Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas

Senin, 9 Desember 2024 - 12:32 WIB

Brimob Polda Lampung Siaga Hadapi Cuaca Buruk, Personel dan Peralatan Disiapkan

Senin, 9 Desember 2024 - 12:22 WIB

Tindakan Tegas Kepolisian Di perlukan Untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat

Senin, 9 Desember 2024 - 12:14 WIB

Ditreskrimum Polda Lampung Raih Penghargaan Top of News atas Pengungkapan Kasus Penipuan Petani Senilai Rp10 Miliar

Berita Terbaru