Nasionaldetik.com , TULUNGAGUNG – Polres Tulungagung kembali mengoperasikan program “Mobil Senyum” untuk mendistribusikan makanan bergizi sehat di wilayah hukumnya. Program ini kali ini menyasar Pondok Pesantren Al Ghozali yang terletak di Dusun Bolu, Desa Punjul, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung. Sebelumnya, program serupa juga telah dilaksanakan dengan target pelajar sekolah dasar (SD).
Pembagian makanan bergizi ini dilakukan setelah shalat Jumat, pada tanggal 8 November 2024, dengan dihadiri oleh puluhan santri dan pengasuh pondok pesantren. Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, menyatakan bahwa program ini merupakan hasil kerjasama antara Polres Tulungagung dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Tulungagung.
“Hari ini kami menggelar pembagian makanan bergizi sehat yang ditujukan kepada santri di pondok pesantren,” ujar AKBP Taat.
Kapolres Taat menjelaskan bahwa kegiatan ini dimulai pukul 13.00 WIB dan berlangsung hingga selesai. Sebanyak 139 paket makanan bergizi sehat dibagikan kepada santri dan pengasuh pondok pesantren.
“Kami mulai persiapan sejak sebelum shalat Jumat, dan pembagian dimulai setelah shalat Jumat sekitar pukul 13.00,” tambahnya.
Kapolres Taat berharap program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para penerima, serta mendorong terciptanya generasi muda yang tangguh dan siap mewujudkan suksesnya Indonesia Emas tahun 2045.
“Tentu saja, harapan kami adalah program ini bisa mendukung terciptanya generasi yang sehat dan siap menghadapi Indonesia Emas tahun 2045,” ujar Kapolres.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al Ghozali Karangrejo, KH Muhsin Ghozali, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini.
“Alhamdulillah, kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, apalagi banyak wali santri yang juga menyaksikan langsung proses pembagiannya, saat sebagian dari mereka juga melaksanakan shalat Jumat di sini,” tutur KH Muhsin.
Ia juga mengungkapkan bahwa pembagian makanan bergizi sehat ini dilaksanakan pada waktu yang tepat, mengingat banyak santri di pondok pesantren ini yang berasal dari berbagai daerah di luar kota, bahkan dari Jakarta.
“Santri di sini ada ratusan dan berasal dari berbagai wilayah, luar kota bahkan dari Jakarta,” pungkas KH Muhsin.
Penulis : Evan
Pimred : Edi uban