Lembah Tidar Jadi Saksi Bisikan Hati Para Menteri Membangun Negeri

ABDUL GHOFUR

- Redaksi

Minggu, 27 Oktober 2024 - 06:28 WIB

40144 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Jakarta//nasionaldetik.com – Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto mengambil langkah berbeda dengan para pendahulunya tatkala mengawali masa pemerintahannya.

Dirinya mengajak para calon menterinya untuk melakukan Retret atau sebuah aktivitas pembekalan diri bagi para pembantu Kabinet Merah Putih (KMP) yang dilakukan di tempat tidak biasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jika para calon meteri terdahulu kerap menggelar kegiatan prakerja atau pembekalan diri di tempat-tempat mewah dan ekslusif, maka kali ini sang Jenderal (purn) memilih lokasi Akmil Magelang sebagai tempat Retret.

Pemilihan tempat ini sampai sekarang masih menuai pro kontra. Sebagian sepakat dengan cara Prabowo yang dinilai menempuh langkah berbeda dan menantang, sementara lainnya mencibir dan mempertanyakan mengapa harus di tempat tersebut.

Namun, di balik kontrovesi itu, ada hal menarik yang patut disingkap lebih jauh. Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia Yakub F. Ismail, misalnya, memandang pertimbangan Prabowo memilih wilayah Magelang sebagai langkah awal memulai pemerintahannya patut dicermati serius.

“Bagi saya ini tidak sekadar novelty (hal kebaruan) yang ingin ditunjukkan Prabowo di awal pemerintahannya. Lebih dari itu, ia ingin menunjukkan sesuatu yang simbolik, magis dan penuh interpretif untuk membuat pijakan pemerintahan ke depan semakin solid dan kokoh secara spiritual dan aktual,” kata Yakub di Jakarta, Minggu (27/10).

Baca Juga :  Santih Puja Sambut Pemilu Damai 2024

Yakub melihat, lokasi Akmil Magelang sebagai sebuah simbol peradaban spiritual yang mampu memberi semangat dan kekuatan mental para Menteri dalam memulai tugas akan datang.

“Yang harus dilihat adalah makna penting lokasi ini. Wilayah Akmil sendiri terletak tak jauh dari kaki gunung Tidar. Dan ini yang tidak banyak orang tahu,” ungkapnya.

Menurutnya, Magelang, Gunung Tidar dan Retret para Menteri Kabinet Merah Putih harus dilihat sebagai satu kesatuan integral dalam memaknai esensi kegiatan pratugas ini.

“Gunung Tidar memiliki nilai sakral yang bukan main. Dari sana tempat bersumpahnya prajurit negeri membela ibu pertiwi dengan segenap jiwa dan raga,” terangnya.

Menyelam lebih dalam, Gunung Tidar juga memiliki nilai magis yang diyakini masyarakat lokal sebagai tempat Petilasan Pangeran Purbaya.

Itulah sebabnya, banyak orang yang meyakini bahwa mengunjungi petilasan Pangeran Purbaya dapat memberikan pengaruh positif dalam kehidupan mereka.

Baca Juga :  Wujud Apresiasi Kinerja, Lapas Kelas IIA Tangerang Berikan Reward Kepada Petugas Pengamanan

“Di sana juga terletak Tugu Sa yang terukir di puncak Gunung Tidar yang memiliki simbol Sa dalam Aksara Jawa yang berarti Sapa, Salah, dan Saleh,” turut Yakub.

Tidak hanya itu, Yakub juga menyebut wilayah sakral itu juga tempat Makam Kyai Semar berada. Makam Kyai Semar yang terletak di puncak pelataran Gunung Tidar sering dikunjungi para peziarah.

“Lalu ada juga batu-batu besar di Gunung Tidar dipercaya memiliki kekuatan khusus, sehingga banyak orang yang melakukan meditasi di tempat ini,” urainya.

Nilai magis-spiritual ini menurut Yakub memiliki korelasi substansial dengan kekuasaan rejim Prabowo Subianto yang akan dilaksanakan lima tahun mendatang.

“Kekuasaan tanpa dialasi spiritualitas yang kuat hanya akan menjadi barang keropos di hadapan waktu, dinamika dan tantangan zaman. Itulah sebabnya, para calon Menteri KMP ini perlu mendapat pembekalan spiritual dan mentalitas yang kuat, solid dan enerjik demi menjalankan fungsi pemerintahan sesuai apa yang dikehendaki negara,” pungkasnya.

Berita Terkait

PW GPA DKI Spontanitas Kabaharkam Polri Komjen Pol. Karyoto dalam Mengatur Lalu Lintas Saat HUT ke-80 TNI di Monas
Tak Sekadar Omong, Kasat Reskrim Pasang Police Line kembali di Kafe Bmart
DPP PWOD : Dewan Pers Gagal Jalankan Amanat Reformasi, Saatnya Dilakukan Rekonstruksi Total
Wakapolsek Kemayoran Pimpin Apel Pengamanan Hari Kedua Synchronize Fest 2025
HUT ke-80 TNI Dipusatkan di Monas, Atraksi Menarik dan Panggung Rakyat Siap Hibur Masyarakat
Kejaksaan dinilai Lamban dalam menangani kasus dibanten, mahasiswa desak KPK ambil peran.
Ribuan Siswa-siswi di Jaksel Terima Bantuan Pemutihan Ijazah
Prof Dr Sutan Nasomal Minta Presiden Perintahkan Polri TNI Ungkap Berbagai Kasus Burem Di Indonesia Ada Sinyalemen Dugaan Negara Gagal Lindungi Suara Kebenaran, Rakyat Dipaksa Diam

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 20:47 WIB

Kapolres Nganjuk Hadiri Upacara HUT TNI ke-80, Wujudkan Sinergi Forkopimda Lewat Kejutan Spesial

Senin, 6 Oktober 2025 - 20:39 WIB

Pancasila Tak Tergantikan dan Landasan Fundamental Persatuan Bangsa

Senin, 6 Oktober 2025 - 20:38 WIB

Kasus Ria Norsan Mengendap, LSM MAUNG Soroti Potensi Konflik Kepentingan”

Senin, 6 Oktober 2025 - 19:04 WIB

DUGAAN PUNGLI DI SMA NEGERI 1 NGIMBANG, MELANGGAR PRINSIP SUKARELA PENDIDIKAN

Senin, 6 Oktober 2025 - 08:02 WIB

Janji Tinggal Janji! Warga Dusun Gading Tuntut PT Lentera Grup Lunasi Kompensasi Rp100 Juta

Minggu, 5 Oktober 2025 - 11:48 WIB

Jakarta Darurat Peredaran Obat Keras, APH Tutup Mata, Ketua Umum Elang 3 Hambalang Minta Pemerintah Ambil Sikap

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 19:35 WIB

Lanjutkan Misi Perdamaian PBB, 850 Prajurit Garuda Diberangkatkan ke Republik Demokratik Kongo

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 18:22 WIB

DPRD Kayong Utara Harus Buktikan Komitmen Anti-Korupsi! : LSM MAUNG Geram Kasus DAK Disdik Mandek

Berita Terbaru