Brebes//nasionaldetik.com – Guna menguri-uri budaya yang ada di Kabupaten Brebes, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Brebes menggelar Pentas Duta Seni Kabupaten Brebes 2024. Pentas tersebut berupa ritual adat Tundan dari Kecamatan Bantarkawung di Pendopo Kecamatan setempat, Selasa (15/10/2024) malam.
Pj Bupati Brebes Ir Djoko Gunawan MT mengapresiasi pentas seni budaya karena Brebes sangat kaya akan budaya ritual adat seperti Tundan yang ditampilkan saat ini. “Saya titip kepada generasi muda untuk dapat menjaga dan melestarikan budaya adat di era modern seperti sekarang ini,” pesan Djoko.
Kepala Dinbudpar Brebes Drs Eko Supriyanto MSi menjelaskan, pentas Duta Seni Kabupaten Brebes merupakan hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten Brebes dan Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah dalam melestarikan budaya adat yang ada di Brebes.
Ritual adat Tundan merupakan salah satu budaya adat asli dari Kecamatan Bantarkawung khususnya dari Dukuh Ciheuleut, Bantarkawung Brebes. Ritual ini dilakukan masyarakat setempat sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan sebagai upaya untuk mengusir sial serta hama yang dapat merusak tanaman.
Pentas ini, adalah agenda tahunan Badan Penghubung Jawa Tengah yang biasa ditampilkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Anjungan Jawa Tengah. “Insya Allah tahun depan kita agendakan tampil langsung di TMII Jakarta,” pungkasnya.
Dalam pentas tersebut, dikisahkan seorang petani yang merasakan kegelisahan karena tanaman padi yang sudah dirawat tiba-tiba rusak menjelang musim panen. Kegelisahan petani tersebut dirasakan oleh para petani lain yang mana sawahnya juga diduga terkena wabah hama. Di Tengah kepanikan yang melanda, salah seorang petani menyarankan agar menemui seseorang yang dianggap sebagai tetua di kampung mereka, berharap dapat menemukan solusi dari permasalahan yang sedang dialami saat ini.
Tetua adat menduga bahwasanya kerusakan sawah yang dialami para petani ini disebabkan oleh wabah hama tikus. Dalam semedinya berdasarkan kepercayaan adat, tetua didatangi Dewi Sri Pohaci yang menginstruksikan untuk segera melaksanakan ritual Tundan.
Prosesi ritual adat mulai dilakukan, seluruh elemen masyarakat disibukkan membuat berbagai persiapan sebagai prasyarat dilaksanakannya Tundan. Di hari baik yang sudah ditetapkan berdasarkan perhitungan adat, masyarakat mulai berbondong-bondong melakukan arak-arakan keliling desa hingga sampai di muara Sungai Pemali. Disitulah ritual adat Tundan dilaksanakan, berharap dapat membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat adat.(**)