Pacitan,Jatim,Nasionaldetik.com –Menyikapi pemberitaan sebelumnya terkait anggaran pengadaan air bersih untuk bencana kekeringan sudah habis. lalu Akha,selaku Ketua Pemuda Muslimin Indonesia (PMI) Pacitan, mengungkapkan keprihatinannya terhadap ketimpangan anggaran di Kabupaten Pacitan.
Dia menilai bahwa anggaran untuk event-event mencapai lebih dari 2 miliar rupiah, sedangkan anggaran untuk bantuan air bersih hanya 150 juta rupiah dan sudah habis.Sehingga kondisi ini menimbulkan pertanyaan tentang prioritas anggaran di tengah ancaman kekeringan yang terus mengancam diPacitan.
“Kami menilai telah terjadi ketidakadilan dalam perumusan anggaran pada perubahan anggaran pada tahun 2024. Lalu dimana anggaran terkait event tersebut bisa kita lihat dan akses bersama dalam portal pengadaan, disitu tertera dengan jelas bahwa anggaran belanja jasa penyelenggaraan acara tersebut senilai 530 juta, 650 juta dan 1,5 Milyar jika menurut hitungan saya total 2,7 M Lebih,”terang Akha saat dikonfirmasi wartawan pada Sabtu, (21/9/2024)malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bencana kekeringan memang kerap terjadi di Pacitan, bahkan kabupaten ini terbilang sudah menjadi langganan tiap tahunnya. Dia berharap pemda secara serius dalam menangani masalah tersebut, sehingga tidak berdampak secara luas dan menganggu aktivitas kehidupan masyarakat.
“Pemda harus serius menangani hal tersebut, utamanya pemberian pagu anggaran, saya kira pemda harus memprioritaskan penangan krisis air bersih dibanding dengan event yang saya kira belum terlalu berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),”ucapnya.
“Saya kira jika memang mau serius tidaklah ada alasan,terkait anggaran dan jangan terlalu berharap kepada BKK Provinsi saja, Bupati Pacitan harus tegas terkait ini,” Tegasnya.
Lebih lanjut Akha, berharap Bupati Pacitan agar lebih tegas dalam menentukan prioritas anggaran dan menempatkan penanganan kekeringan sebagai salah satu prioritas utama.(Red)