Tanggamus , NasionalDetik.Com -Bantuan program Indonesia pintar (PIP) Dimana sejatinya adalah untuk membantu membiayai kebutuhan peralatan sekolah siswa- siswi ,dimana bisa membantu untuk membeli seragam, seperti sepatu,tas, buku,dan lain-lainnya.
Namun masih ada saja bantuan (PIP) ini di manfaatkan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab,
Seperti yang terjadi di salah satu siswa SMP NEGERI 2 kecamatan limau bantuan PIP ini yang kuat diduga di gelapkan oleh oknum- oknum guru
Sepertinya yang di rasakan oleh salah satu wali murid ini yang berinisial AA ,iya pak anak saya mendapatkan bantuan pip di SMP negeri 2 limau tahun 2024 ini, dan saya di panggil oleh guru yang berinisial LA ,bahwa anak saya mendapatkan bantuan pip tersebut ,lalu saya ke bank bri Pardasuka untuk menarik uang bantuan tersebut ternyata uang bantuan PIP ini sudah ada ,alias sudah lenyap ,dan kata pegawai bank BRI Pardasuka uang bapak udah di Tarik pak, di bank atas nama Fadia Amelia Putri ,saya kaget dong atas kejadian ini kenapa uang anak saya itu lenyap dan saya tidak merasa mengambil uang tersebut,jelasnya wali murid berinisial AA pada awak media pada 09-08-24
Dan pada waktu itu saya dengan korban lainnya juga bertanya ke pihak guru Smp negeri 2 limau,kenapa uang anak saya ini sudah tidak ada lagi di rekening bank BRI,namun pihak sekolah SMP negeri 2 limau seperti buang tau,mereka bilang bahwa benar anak bapak dapat bantuan pip tahun 2024 ini, cuma kalau masalah siapa yang ambil uang tersebut kami tidak tau, karena terbitnya buku tabungan serta atm pip tersebut dari pihak sdn 1 tegineneng, coba bapak tanyakan ke pihak sd.
Tambahnya wali murid yang berinisial AA
Yang lebih anenya lagi kenapa kami orang tua korban siswa SMP negeri limau dipertemukan dengan guru-guru sd tegineneng,bahkan pihak sd membuat surat perjanjian tidak akan menuntut lagi dengan iming-iming memberikan uang sebesar Rp. 300.000 pedahal bantuan pip di sd anak saya hanya mendapatkan bantuan sebanyak 2 kali saja. dan terakhir duduk di kursi kelas 3 smp negeri 2 limau ini anak saya mendapatkan bantuan sebesar Rp. 1.500.000
yang lenyap bagaikan dimakan hantu
Ujarnya (AA)
Lalu tim dan awak media meminta konfirmasi ke pihak smp negeri 2 limau , dan bertemu wakil kepala sekolah dan operator pip tersebut, yang berinisial (AI) menjelaskan bahwa memang benar siswa yang berinisial (AA) tersebut mendapatkan bantuan pip tersebut namun kami dari pihak smp negeri 2 limau sempat bingung kenapa uang bantuan tersebut lenyap tak ada lagi di ATM, dan kami dari pihak smp negeri 2 limau ini tidak merasa memegang ATM tersebut apa lagi mengambil uang itu,coba di konfirmasikan pihak sekolah sd negeri 1 tegineneng karena yang nerbitkan buku rekening serta ATM pip tersebut pihak sd 1 tegineneng tersebut, bukan kami , ujarnya berinisial (AI)operator pip
Dan kami dari smp negeri 2 limau mendukung penuh atas kejadian ini sekaligus ke aparat penegak hukumpun, karena kita mau tau siapa sebenarnya oknum ini yang telah mengambil ATM pip serta mengambil uang tersebut,intinya terimakasih sudah membantu pihak kami smp negeri 2 limau dan kami dukung sepenuhnya sekira agar bisa terbongkar kasus ini dengan terang.tegasnya
Sementara atas kejadian ini mendapatkan perhatian pihak lembaga (DPK LPAKN RI PROJAMIN) dimana helmi membenarkan kasus dugaan penggelapan pip ini kami dengan wali murid sudah membuat surat kuasa khusus,kami prihatin atas kejadian ini yang menimpah bapak yang berinisial (AA) dimana bantuan (PIP)anaknya diduga digelapkan oleh oknum oknum guru dari sd maupun Smp ,dan kami secepatnya akan berkodinasi ke aparat penega hukum (APH),sekaligus akan melaporkan kasus atas dugaan penggelapan bantuan program Indonesia pintar (PIP)tersebut
Tegas helmi
Penulis : investigasi Redaksi
Pimred : Edi uban
Editor : Yuan & Tambunan