Nasionaldetik.com , Jakarta – Ketegangan politik di Indonesia semakin memanas, dengan langkah-langkah strategis yang diambil oleh Jokowi dalam memperkuat posisinya di kancah politik pasca kepemimpinannya. Setelah menikam Ganjar Pranowo dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), kini perhatian tertuju pada langkah Jokowi dalam menguasai Partai Golkar, yang merupakan salah satu kekuatan politik utama di Indonesia. Minggu (11 Agustus 2024)
Meskipun Airlangga hartanto telah memberikan kontribusi signifikan bagi Jokowi – dari bergabung dalam kabinet Indonesia 2019 hingga 2024, hingga mendukung kemenangan putranya, Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilpres 2024 bersama Prabowo Subianto—Jokowi nampaknya tidak puas.
Golkar, sebagai partai besar dengan sejarah kepemimpinan yang beragam, akan menjadi target ambisius bagi Jokowi yang melihatnya sebagai kendaraan politik yang seksi untuk mencapai tujuannya.
Dalam konteks ini, Jokowi dihadapkan pada tantangan untuk memastikan keberlangsungan kekuasaannya setelah pensiun.
Keputusan Airlangga hartanto untuk mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar membuka pintu bagi Jokowi dan sekutunya untuk mengisi kekosongan tersebut. Sementara itu, Jokowi perlu mengatur langkah politik agar Prabowo tidak semakin kuat dan mengancam posisi Gibran, Bobby Nasution, Kaesang yang juga memiliki ambisi politik tinggi.
Saat ini, Bargaining politik menjadi sangat penting bagi Jokowi untuk melindungi kepentingan keluarganya dan memastikan bahwa mereka tetap relevan di kancah politik. Dengan kabar mundurnya Airlangga, langkah berikutnya Jokowi semakin jelas, namun satu hal pasti—Jokowi belum selesai. Apa yang dimulai pada tahun 2023 hanyalah permulaan, dan rakyat Indonesia akan dapat melihat lebih banyak episode menarik dalam drama politik ini.
Jokowi, dengan segala ambisi dan strateginya, akan terus berjuang untuk posisi dan kekuasaan, berusaha memastikan kelangsungan warisan politiknya yang kuat di masa mendatang. Apakah langkah-langkah yang diambil akan berakhir sesuai harapan, atau justru menimbulkan gejolak baru di pentas politik nasional? Waktu yang akan menjawab.
Penulis : Tim Ketua Umum CSI DARMA MUNIR
Pimred : Edi uban
Editor : Yuan & Tambunan