Brebes//nasionaldwtik.com – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Brebes berbeda dari tahun sebelumnya. Mengusung tema sinergitas mahasiswa dan masyarakat dalam mewujudkan desa berdikari melalui program SDGs guna membantu memecahkan persoalan seperti kemiskinan, stunting serta angka putus sekolah.
Pembukaan KKN ditandai dengan penyematan almamater oleh Pj Bupati Brebes Iwannudin Iskandar SH MHum diwakili Asisten I Sekda Brebes Khaerul Abidin dan Ketua STAI Brebes Solekhul Amin, di Aula Lantai 5 KPT Brebes, Kamis (1/8/2024).
“Kepada adik-adik mahasiswa, tenaga-tenaga muda potensial yang akan melaksanakan KKN kali ini dapat berkontribusi nyata, membatu pengentasan kemiskinan, penurunan stunting serta putus sekolah di Brebes, ini selaras dengan program SDGs,” ucap Pj Bupati Brebes.
Iwan mengatakan, mahasiswa dan dunia perguruan tinggi merupakan masyarakat ilmiah yang akan memberikan berbagai konsep dan teori yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat.
“KKN ini kesempatan untuk menggali segenap potensi, bakat dan minat, serta membentuk pribadi yang unggul, mandiri dan mumpuni, guna mempersiapkan sosok pemimpin bangsa yang berkualitas pada masa mendatang,” terangnya.
Iwan berpesan, jagalah perilaku agar senantiasa dalam koridor kesopanan dan kerendahan hati, sehingga masyarakat dapat lebih terbuka menerima kehadiran warga kampus di lingkungannya.
“Selamat bekerja melaksanakan serangkaian program kerja yang telah ditentukan dengan tekun, serius dan tetap menjaga tata tertib sebagai manifestasi Tri Dharma perguruan tinggi,” tandasnya.
Ketua STAI Brebes Solekhul Amin menyampaikan, Program SDGs adalah komitmen global dan nasional dalam upaya untuk mensejahterakan yang mencakup 17 program tujuan sasaran global tahun 2030.
“Untuk tahun ini KKN STAI agak lain dari tahun sebelumnya, KKN tahun ini ditekankan SDGs ada 17 program yang telah dicanangkan, diantaranya pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sebagai fokus utamanya di situ,” tuturnya.
Kata Solekhul Amin, KKN berlangsung selama 40 hari, dari 1 Agustus sampai 15 September 2024 selanjutnya langsung akan penarikan. Sejumlah 138 mahasiswa diterjunkan, ada 2 kelompok ditempatkan di Kecamatan Sirampog dan 10 kelompok di Banjarharjo.
“Saya harap seluruh mahasiswa bisa bersinergi dan membaur dengan masyarakat, semoga awal sampai akhir KKN lancar tanpa halangan apapun,” tutupnya.
Hms/AG