Nasionaldetik.com , Sarolangun – Oknum Kepala Desa diduga melakukan pemotongan Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui Dana Desa (DD).
Tidak terima dengan keputusan oknum Kepala Desa tersebut, tujuh orang masyarakat Desa Lubuk Kepayang Kecamatan Air Hitam kabupaten Sarolangun Jambi mendatangi Media ini Perwakilan jambi .
Dalam hal ini masyarakat merasa tidak terima, dan langsung membuat surat tertulis, yang sudah di tanda tangani menyatakan tidak terima BLT dipotong.
Begitu rapat dengar pendapat (rekan yang lain) bersama puluhan warga Desa Lubuk Kepayang dengan adanya pemotongan BLT kami minta di selesaikan secara Hukum,”Ucap warga, (27/7). Kamis (01/08/24)
Kedatangan puluhan warga ini, diterima oleh perwakilan masyarakat yang namanya untuk di privasi, mengatakan mewakili warga Desa Lubuk Kepayang untuk menyampaikan keluhan mereka terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diduga dipotong oleh Kepala Desa.
Begitupun kepada awak media Hotnet News dan Nasionaldetik.com warga menyampaikan keluhannya terkait pemotongan BLT dilakukan pada tahun 2024 sekarang.”ungkapnya.
Menurut keterangan warga penyaluran BLT di Desa Lubuk kepayang dilakukan sebanyak satu kali pada THN 2024 bulan 6 dari bulan Januari sampai Juni 2024 Sebetulnya, satu kali kata dia, mereka seharusnya menerima BLT tersebut senilai Rp 900.000,_
“Ya tapi, yang diterima hanya satu kali pada bulan 6, senilai Rp 750 ribu.
Hal serupa disampaikan DAR,(63,thn) mengatakan seharusnya kami terima 900 ternyata hanya di kasih 750 ribu itu yang kami terima, cuma di potong 150 ribu. masih baik nasib kami. Cuma Hcin dikasih 500 ribu
Sementara harapan masyarakat uang itu untuk Kebutuhan sehari-hari bukan untuk poya-poya, Tetapi hingga saat ini uang itu di manfaatkan untuk poya poya kades dan stafnya.
Adanya kejadian ini, pihaknya selaku perwakilan masyarakat mengundang beberapa media agar mengetahui dan mempublikasikan ada pemotongan BLT, “Ya kalau perlu sampaikan kepada pak Jokowi.
“Bantuan BLT untuk kami 900.000 kok di potong tuturnya.
Untuk itu kami masyarakat. Desa (Lubuk Kepayang) dalam waktu dekat akan mendatangi APH untuk menindaklanjuti kasus ini
Kemudian, pihaknya juga akan mengundang Dinas Sosial (Dinsos) untuk memastikan apakah warga yang mendapat potongan BLT itu masuk dalam Data Terpadau Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau tidak.
Terkait hal ini dalam waktu dekat akan mendapat jawaban. Sebab, menurutnya, dari pernyataan warga penerima sebelumnya telah bertandatangan sebanyak 7 orang.
Mereka sudah bertandatangan lebih dulu, tapi uangnya tidak diberikan kepada penerima seutuhnya. sehingga itu yang menjadi polemik saat ini,” ungkapnya.
Dengan begitu, warga desa setempat resah dengan permasalahan yang ini. Karena, mereka menilai oknum Kades terkesan mengabaikan apa yang disampaikan oleh masyarakatnya.
Bahkan, pelayanan untuk masyarakat di desa Lubuk Kepayang tidak maksimal. Pasalnya, setiap pengurusan apa saja oknum Kades tidak merespon dengan baik makanya warga kesal,” ujarnya.
Selanjutnya Awak media mengkonfirmasi kepala Desa pada saat di tanya terkait Dana Desa dia menjawab tahap pertama BLT sudah kami serahkan kepada penerima 900 ribu sesuai aturan,”katanya.
Penulis : Ilham
Pimred : Edi uban
Editor : Yuan & Tambunan