Nasional detik .Com.– Dugaan praktek pungutan liar (Pungli) kembali terjadi di dunia pendidikan di Provinsi Jawa Barat. Itu setelah merebaknya kabar dugaan Pungli dalam proses penerimaan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) kepada siswa di SMAN 1 Gunung Halu Kabupaten Bandung Barat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Praktek dugaan ini pun memunculkan keresahan banyak kalangan. Tak hanya dari kalangan orang tua siswa, tetapi juga tokoh pemerhati pendidikan di Kabupaten Bandung Barat. Mereka sangat menyesalkan praktek pungutan liar masih saja berulah di lingkungan sekolah.
Disayangkan lagi, persoalan ini tak mendapat pengawasan penuh pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun DPRD Provinsi Jawa Barat. Lebih-lebih dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
menurut informasi Narasumber yang dapat di percaya yang enggan di sebutkan namanya. menyebutkan bahwa praktek dugaan pungli beasiswa PIP tersebut terjadi dengan dibebankan kepada anak didik mulai dari pelajar jenjang kelas 10, 11 dan 12. Adapun, penerima beasiswa di SMAN 1 Gunung Halu mencapai lebih dari 153 orang pelajar tersebar di kelas 10 Sampai 12. Besaran pungutan dana itu pun tak sedikit, yakni mencapai Rp 200.000 per siswa. Artinya, kalau itu terjadi, maka dihitung-hitung total pungutan beasiswa PIP, terkumpul Rp 30.600.000.
“Besaran beasiswa PIP diterima siswa memang bervariasi tiap jenjang kelas. Tetapi praktek dugaan pemungutan senilai Rp 200.000 terinformasi berlaku kepada semua siswa dengan dalih buat anak-anak sekolah khususnya anak yatim yang tidak mendapatkan Bantuan PIP Dan tujuan nya benar benar orang yang sangat membutuhkan. Nah, kami berharap Pemprov Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat bersama penegak hukum dapat menseriusi dugaan ini. Jangan sampai terus membudaya yang berakibat merusak citra pendidikan dan merugikan anak didik,” ucap salah satu pemerhati pendidikan.
Untuk Berimbang nya Pemberitaan Awak media langsung mengkonfirmasi Kepala Sekolah SMAN 1 Gunung Halu, sidik Wachjono,M Pd, Terkait informasi adanya dugaan pungli PIP
” Kami belum bisa memastikan Terkait Hal itu Karna yang mengurus hal itu adalah operator dan kesiswaan. Nanti saya coba tanyakan dan mamanggil langsung nanti tanyakan saja ke yang bersangkutan” ucap kepala sekolah kepada awak media.
Di konfirmasi di ruang kepala sekolah EMI selaku kesiswaan dan Mila operator di tanya soal dugaan adanya Pungli, EMI membantah dengan tegas itu bukan soal pungutan akan tetapi itu ada kesepakatan antara pihak sekolah dan orang tua siswa dan di sepakati oleh pernyataan.
“Sumbangan SE nilai 200.000 rupiah itu di pergunakan bagi siswa yang tidak mampu dan bagi yang tidak mendapatkan PIP jadi pihak meng subsidi silang kan” ucap EMI kesiswaan
Dan itu terjadi di setiap tahun lanjut EMI dan sampai saat ini tidak ada masalah aman-aman saja?
Hal ini berbeda dengan Narasumber yang di percaya. Seharusnya pihak sekolah itu ketika ada mau bantuan di musyawarah kan dulu di rapat kan dulu.
” Ini kan ujug-ujug anak saya di telepon oleh pihak sekolah di suruh ngambil bantuan PIP terus langsung di kasih lembaran pernyataan orang tua agar mendatangani kesepakatan, saya kan kaget kata orng Sunda mah di bokong atau tulis tonggong” ucap narasumber
Berkaitan dengan hal ini lembaga Anti korupsi dan pungli. Bana S angkat bicara,
” Sungguh miris apa yang di lakukan oleh oknum pihak sekolah. Ini sudah mencoreng nama baik dunia pendidikan, masih saja menjadi sarang pungli yang berkedok sumbangan”
Lebih lanjut, ini jelas tidak boleh di biarkan dalam waktu dekat ini saya akan mengawal dan melaporkan kejaksaan negri bale Bandung dan Tipikor polres Cimahi atas kejadian adanya dugaan pungli ini. Agar segera di lakukan Lidik, pungkasnya***