PNIB Menolak Keras Kedatangan UAS di Surabaya ,Kapolda Jatim dan Kapolrestabes Surabaya Harus Tegas

Edi Supriadi

- Redaksi

Selasa, 16 Juli 2024 - 14:21 WIB

401,999 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com , Surabaya – Usai ditolak menginjakkan kaki di Singapura beberapa waktu lalu, Abdul Somad (UAS) sering berceramah di daerah, salah satunya di Surabaya. Namun ormas kebangsaan lintas agama suku dan budaya PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) menolak UAS yang dinilai sebagai “da’i provokator” pendukung dan corong propoganda khilafah yang melahirkan dan merupakan bibit Intoleransi radikalisme dan terorisme.

Penolakan UAS di Surabaya ini disampaikan oleh Ketum PNIB AR. Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) melalui layanan percakapan kepada awak media.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

PNIB berkeberatan dan menolak keras rencana diadakannya “Pengajian dan menjadi khatib sholat jumat” yang akan diisi oleh UAS di Masjid Nurul Iman di Komplek Margorejo Indah, Jl. Bendul Merisi Airdas 68, Surabaya, pada tanggal 19 Juli 2024 nanti, masih banyak kyai ataupun ustadz dari Surabaya dan sekitarnya yang mumpuni untuk mengisi pengajian dan khatib serta imam sholat jumat, tak perlu harus mendatangkan UAS corong propoganda khilafah perusak perdamaian dan ketentraman anak bangsa

Baca Juga :  Program Kopimas , Kapolsek Mengajak Ngobrol Pesilat Sekecamatan Bandarkedungmulyo

Sebagaimana diketahui sudah banyak daerah dan negara luar negeri seperti singapura yang menolak kedatangan UAS karena isi ceramahnya yang memecah-belah masyarakat (segregasi) dan digolongkan sebagai penceramah ekstrim atau radikal.

 

“Maka kami PNIB dan masyarakat Surabaya, menolak UAS berceramah di Surabaya Kota Pahlawan ini. UAS merupakan ‘dai provokator’, yang merusak persatuan dan kesatuan anak bangsa,” terang Gus Wal.

UAS telah sering berceramah yang melecehkan agama lain. Bahkan ia mendukung aksi terorisme yang ekstrim seperti melakukan bom bunuh diri.

“Saat ini bukan lagi saatnya untuk membahas tentang perbedaan sebuah keyakinan, namun bersama-sama kita membahas tentang persamaan – persamaan dalam beberapa keyakinan yang berbeda. Hal tersebut untuk membentuk sebuah harmoni pelangi Kebhinekaan Indonesia yang serba majemuk ini,” jelas Gus Wal.

Baca Juga :  Viral..!! Soal Perkara Dosen Bunuh Suami, Menurut Saksi Terdakwa Sering Cek-Cok

Gus wal juga sangat berharap kepada Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya untuk mempertimbangkan untuk menolak kehadiran UAS yang notabene corong propoganda khilafah ,” tegasnya

Surabaya adalah Kota Pahlawan, jangan dirusak dengan provokasi SARA oleh siapapun yang hanya mengganggu ketentraman dan kedamaian masyarakat Surabaya, terang Gus Wal

“Bersama jaga kampung desa dari Da”i Provokator, bahaya laten Wahabi Khilafah yang melahirkan Intoleransi radikalisme terorisme.”

“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara,” tutupnya.

Penulis  : gus adi

Pimred : Edi uban

Editor : Yuan  / Tambunan

Berita Terkait

SMSI Jatim Bertandang ke Unitomo : Rektor Prof Siti Marwiyah Tergerak Bangun Pusat Studi Media Massa
Momentum Bulan suci ramadhan, PT Delik Jatim Group Laksanakan giat Berbuka Puasa Bersama
Babinsa Kratonan Ikuti Kunker Menteri Kesehatan RI di Puskesmas Kratonan Serengan
Babinsa Kratonan Ikuti Kunker Menteri Kesehatan RI di Puskesmas Kratonan Serengan
Babinsa Sambangi Pos Satpam Pasar Harjodaksino
Antisipasi Rawan Pencurian, Babinsa Kemlayan Bantu PLN Pasang Lampu Jalan
Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Polres Batang Tanam Sayur, Jagung, dan Pisang
Jumat Curhat, Polres Kendal Ajak Orang Tua Awasi Anak dari Bahaya Media Sosial