13/7 13.11] Gus waluyo Jombang: Alasan PNIB Anti Khilafah, Wahabi Radikalisme Terorisme : Kita Negara Mayoritas Muslim Yang Mencintai Kebhinekaan

Edi Supriadi

- Redaksi

Sabtu, 13 Juli 2024 - 07:53 WIB

40398 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com , Jombang – Menjadi salah satu ormas yang paling gencar menyuarakan gerakan anti khilafah, wahabi, politik identitas, intoleransi dan radikalisme terorisme, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) mengalami banyak kendala dan tekanan. PNIB yang lahir dari kesadaran mempertahankan NKRI dari gangguan paham dan ideologi asing atau banyak disebut transnasional, harus berhadapan dengan gerombolan pengacau yang notabene juga merupakan saudara anak bangsa sendiri. Sabtu (13/0724)

Ketua PNIB AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) dalam wawancara dengan awak media berbicara panjang lebar terkait perjuangannya yang selama ini hanya bermodal dengkul, tekad semangat, bahkan seperti nekat tentunya disertai dengan doa dan kepasrahan kepada alloh swt tuhan yang maha esa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Masyarakat harus diberikan penjelasan tantang bahaya laten virus khilafah, wahabi, Radikalisme terorisme dan politik identitas. Selama ini hanya dianggap riuh di media sosial, akan tetapi sebenarnya sudah menjalar ke pelosok daerah dengan massif diseluruh penjuru negeri. Pembangunan sekolah Wahabi di Wonosalam Jombang seluas 70 sampai 90 an hektar, Da’i-dai provokator yang bebas berdakwah menyuarakan dan mengkampayekan tentang khilafah untuk melakukan kudeta, intoleransi di tempat tempat ibadah dan rumah doa menjadi bukti masyarakat kita sedang diadu domba “papar Gus Wal”.

Baca Juga :  Kasus Penganiayaan Anak Diwilayah Semakin Marak,Polres Jombang Menggelar Restoratif Justice

Kelompok HTI, FPI, JAT JAD yang sudah dibubarkan pemerintah karena tidak mengakui Pancasila sebagai dasar negara, ideologi azaz tunggal bangsa, tidak lantas membuat mereka berhenti bergerilya. Aksi penangkapan terduga teroris di berbagai daerah masih terjadi, menunjukkan sel-sel intoleransi, radikalisme dan terorisme terus tumbuh seiring penyebaran paham anti NKRI yang bergerak senyap.

“Virus wahabi dan khilafah yang ingin mengganti sistem dan mendirikan negara Islam di Indonesia didanai pihak luar yang menginginkan perang saudara di negeri kita. Mereka mengatasnamakan agama untuk mendegradasi tradisi dan budaya masyarakat. Menyerang kebijakan pemerintah tanpa argumentasi menjadi aktifitas keseharian mereka. Mencekoki pelajar dan generasi muda dengan menanamkan kebencian pada kaum minoritas telah melahirkan perpecahan di akar rumput” lanjut Gus Wal.

“Banyak kaum munafikun yang kelakuannya sudah terang-terangan. Mencaci maki pemerintah namun masih berharap bantuan sosial, demo menurunkan Presiden tapi masih numpang makan dan hidup pada negara. Mereka yang termakan provokasi dai penceramah provokatif sebenarnya tidak paham apa yang sebenarnya terjadi. Kebencian sesaat tetapi tidak paham efek jangka panjang bagi anak cucu mereka juga” jelas Gus Wal membeberkan argumentasinya.

Baca Juga :  Viral..!! Mulai Kembali Para Oknum Debt Collector Memaksa Menarik Paksa Unit Mobil Saat Parkir di Depan Warung Sate

PNIB dengan segenap upayanya yang terus mengedukasi masyarakat. Bersama tokoh agama dan elemen masyarakat setia berada di garis terdepan menentang aksi-aksi pemecah belah umat. Kirab merah putih di Bandung, Jakarta, Jogjakarta, Surabaya, Malang dan kota-kota lainnya akan terus dilakukan sebagai upaya mempererat persatuan dan kesatuan yang kini sedang terancam terpecah belah.

PNIB Berharap kepada pemerintah agar segera melarang dan membubarkan Gema Pembebasan yang aktif berkegiatan di kampus kampus menyuarakan dan mengkampanyekan propoganda Khilafah dikalangan pelajar, generasi muda dan mahasiswa, Gus Wal dan PNIB mendukung penuh Densus 88, BNPT, Polri Dan TNI untuk terus bekerja maksimal dalam upaya upaya mencegah, menangkal, memberantas dan menindak tegas segala macam bentuk Intoleransi Radikalisme Separatisme Terorisme yang bersumber dari rahim wahabi dan Khilafah, “Perkuat Nasionalisme Kebangsaan, Agama dan Budaya (NASAB) demi membentengi rakyat dan bangsa Indonesia dari segala macam ancaman yang ingin mencerai beraikakan integrasi bangsa Indonesia, Saatnya Indonesia Setara, Indonesia Tanpa Koma, pupus Gus Wal

Penulis : Gus wal

Pimred : Edi uban

Editor Yuan / Tambunan

 

Berita Terkait

Grand Opening Sanggar Sekaring Jati Putro di desa Jatiduwur kecamatan Kesamben kabupaten Jombang Jawa Timur Senin 21 Juli 2025.
Penangkapan Terduga Teroris di Rumpin Bogor, PNIB : Terima Kasih Densus 88, Tanpa Lelah Totalitas Jaga Indonesia dari Terorisme
Turnamen Open Catur Percasi Kabupaten Jombang 2025
PNIB : Provokator Aksi Intoleransi dan Pelarangan Beribadah di Sukabumi adalah Pelaku Kriminal, Usut dan Tangkap
PNIB : JasMerah JasHijau Jangan Hapus Catatan Sejarah, Baik Buruknya Menjadi Proses Menjadi Indonesia Seutuhnya
selamat dan sukses atas pelaksanaan Musyawarah Kerja Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama (MWC NU) Tembelang tahun 2025
642 Personel Polres Kendal Siap Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024
Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang dan Pilkada di Brebes, Wakapolres Sampaikan Pesan Kamtibmas

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 19:15 WIB

Rakerwil Tani Merdeka Indonesia 2025: Memberdayakan Petani, Memperkuat Komunitas di Sumatera Utara

Jumat, 25 Juli 2025 - 19:30 WIB

*Bupati Langkat Dukung Polda Sumut Tutup THM Sarang Narkoba*

Jumat, 25 Juli 2025 - 09:41 WIB

Oknum Camat dan Puluhan Kades Ditangkap dalam OTT: Sorotan Tajam Tata Kelola Desa di Sumsel

Kamis, 24 Juli 2025 - 13:08 WIB

Gekrafs Sumut Apresiasi MoU Gekrafs dengan Kemenekraf. DPW Gak Salah Pilih Kembali Kawendra Pimpin Gekrafs

Rabu, 23 Juli 2025 - 17:53 WIB

Peneliti Temukan Timah Digunung Madina, Kini Warga Sambut Kesejahteraan

Rabu, 23 Juli 2025 - 08:22 WIB

Tikus Korupsi Dana Covid-19 Sumut: Gelombang Desakan untuk Seret Nama-Nama Besar

Selasa, 22 Juli 2025 - 17:36 WIB

Korban KSPPS BMT Pradesa Mitra Mandiri Syariah Menggugat, Dugaan Penipuan Miliaran Rupiah Terkuak!

Minggu, 20 Juli 2025 - 00:29 WIB

Koperasi Pradesa Mitra Mandiri syariah : Operasi Ilegal dan Diduga Lakukan Penipuan Bermodus Koperasi

Berita Terbaru