PNIB : JK ke Taliban Jalin Kerjasama, Waspada Upaya Talibanisasi & Suriahisasi Indonesia

- Redaksi

Sabtu, 8 Juni 2024 - 11:13 WIB

402,421 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasional detik.com

– Negara Afghanistan yang kini dikuasai kelompok Taliban adalah hasil dari perang saudara. Kelompok muslim radikal Taliban berhasil menyingkirkan Presiden Ashraf Ghani yang nasionalis sejak 2021 lalu. Taliban yang memberlakukan hukum Islam secara ekstrem bagi warga khususnya perempuan dan agama lain menjadi ancaman teror bagi warganya sendiri. Pelarangan musik dan televisi, hukuman cambuk, potong tangan hingga rajam sampai mati di muka umum bagi yang melanggar hukum Islam adalah penerapan kekuasaan yang jauh dari nilai kemanusiaan.

Kabar mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) berkunjung ke Afghanistan dalam rangka menjalin kerjasama sontak mengejutkan banyak pihak. JK yang menjabat sebagai Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Ketua Palang Merah Indonesia mempunyai pengaruh cukup besar di kalangan muslim di Indonesia. Kunjungan JK ke negara penghasil pelaku teroris tersebut ditanggapi  dengan keras oleh ormas lintas Agama, suku dan kebhinekaan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB)

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Indonesia bukan negara Islam, mengapa harus bekerja sama dengan negara Islam garis keras seperti Afghanistan? Kami menduga JK menyimpan agenda menjadikan menjadikan Indonesia seperti Afganistan dengan menjalin kerjasama dengan negara Islam radikal yang selalu menebar terror. Kekejaman Taliban di masa lalu kepada sesama Muslim tidak bisa dilupakan begitu saja” terang Gus Wal selaku Ketua Umum PNIB kepada awak media.

Baca Juga :  Peduli Sesama, Bhayangkari Polres Tebingtinggi Berikan Bantuan Kepada Warga Terdampak Banjir

PNIB menghimbau kewaspadaan semua elemen bangsa pada agenda JK yang berpotensi memberi angin segar bagi kaum radikal dan teroris yang masih bersembunyi di Indonesia. Jalinan kerjasama yang sedang diupayakan oleh JK mempertaruhkan kerukunan antar umat beragama jika benar-benar tirealisasikan.

”Kerjasama di bidang pendidikan yang sedang dijajaki JK dan kelompok Talban tidak mustahil akan terjadi pertukaran pemuda dan pelajar. Kita kirim pemuda dan pelajar untuk menimba ilmu Islam garis keras di sana, lalu mereka mendatangkan pemuda dan pelajar berideologi ekstrem kemari, masuk ke masjid-masjid dan sekolah berasrama menyerupai pesantren dengan berkedok memberikan dakwah. Maka tidak butuh waktu lama akan terjadi disharmonisasi dan intoleransi baru hasil impor dari Afghanistan” lanjut Gus Wal.

Baca Juga :  Danrem 074/Wrt Laksanakan Kunjungan Kerja Ke Kodim 0724/Boyolali

Kekhawatiran Gus Wal punya alasan kuat berdasarkan fakta yang sering kita temukan. Kelompok Wahabi yang mendirikan Yayasan dan sekolah berasrama banyak sekali ditemukan di beberapa daerah, pendanaannya berasal dari negara Islam garis keras yang ingin menyebarkan pahamnya ke negara mayoritas Muslim.

“Waspadai agenda Wahabikan dan Talibanisasi Indonesia dengan alasan kerjasama  Pendidikan sesama negara Islam. Kita bukan negara Islam meskipun mayoritas Muslim. Kita negara berbhinekka tunggal ika yang menerima perbedaan sebagai sebuah anugerah, bukan untuk dihilangkan. Masih banyak negara lain yang layak diajak kerjasama dibanding Afghanistan dengan Talibanismenya. Jaga desa jaga kampung dari bahaya laten kelompok sarapatigenah yang tidak menginginkan Indonesia majemuk dengan kekayaan budaya dan tradisi warisan nenek moyang asli bangsa kita, bersama bersatu jaga bangsa, bela negara, Lestarikan Pancasila dan merawat tradisi budaya nusantara” pungkas Gus Wal di akhir pernyataannya.

 

Redaksi.

Berita Terkait

Langkah menuju Generasi Muda Bebas Narkoba, Satgas Yonzipur 5/ABW Gelar Penyuluhan Hukum dan Pencegahan Narkoba
Bencana Angin Puting Beliung Merusak Beberapa Rumah Dan Bangunan Sekolahan di Cianjur Jawa Barat
Pangdam I/BB Pimpin Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara TNI AD TA 2024 di Rindam I/BB
Bantu Kesulitan Masyarakat Perbatasan, Satgas Yonif 131/Brajasakti Berikan Pengobatan Kepada Warga Kampung Pitewi Papua
Tingkatkan Keamanan di Wilayah Perbatasan RI-Mly, Yonzipur 5/ABW Gelar Sweeping Kendaraan Bermotor
Komitmen Bersih Narkoba, Kodam I/Bukit Barisan Amankan Pengedar Sabu di Inhil
Jaga Ketertiban, Babinsa Kemlayan Sambangi Pengelola Juru Parkir Pasar Modern Matahari Singosaren
Prajurit Yonif 323 Buaya Putih Kostrad Berbagi Kebaikan di Tanah Papua

Berita Terkait

Sabtu, 11 Januari 2025 - 07:04 WIB

Pencegahan Bullying dan Sadar Hukum di SDN 1 Getas.

Sabtu, 11 Januari 2025 - 06:45 WIB

Polres Nganjuk Bekuk Tiga Tersangka Peredaran Narkotika Jenis Sabu dan Pil Dobel L.

Sabtu, 11 Januari 2025 - 05:54 WIB

REFLEKSI 52 TAHUN PDI PERJUANGAN , Perjalanan Panjang serta berliku merawat dan Mengawali Demokras

Jumat, 10 Januari 2025 - 13:31 WIB

KPU Kota Kediri Resmi Tetapkan Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri periode 2025-2030.

Jumat, 10 Januari 2025 - 04:57 WIB

Rotasi di Korem 081/DSJ, Kasrem Ingatkan Tantangan Tugas yang Tidaklah Mudah.

Kamis, 9 Januari 2025 - 14:03 WIB

Karya Bhakti Koramil Cipayung Bersama PPSU Bersihkan Saluran Air

Kamis, 9 Januari 2025 - 12:30 WIB

Polsek Bagor Gerebek Lokasi Perjudian Sabung Ayam di Sugihwaras.

Kamis, 9 Januari 2025 - 12:24 WIB

Ungkap Kasus Okerbaya, Polres Nganjuk Amankan 9.971 Pil Dobel L.

Berita Terbaru

Jawa timur

Pencegahan Bullying dan Sadar Hukum di SDN 1 Getas.

Sabtu, 11 Jan 2025 - 07:04 WIB